Digital Downtime: Menurunkan Waktu Uptime untuk Menaikkan Kesehatan Fisik dan Mental

Post ini adalah nomor 4 dari 12 dalam serial Digital Citizenship

Downtime adalah waktu di mana suatu sistem atau layanan tidak berfungsi atau tidak bisa diakses. Ini dapat terjadi karena berbagai alasan, misalnya yang disengaja seperti perawatan sistem atau pembaruan perangkat lunak (software update). Atau, penyebab yang tidak sengaja seperti kerusakan perangkat keras, atau gangguan jaringan. Pastinya, downtime menyebabkan ketidaknyamanan bagi pengguna serta dapat mengakibatkan kerugian finansial bagi organisasi yang mengoperasikannya. Downtime ini berseberangan/berlawanan dengan uptime.

Jika layanan digital berupaya untuk 100% uptime (seperti facebook, google maupun layanan digital global lainya), maka konteks digital downtime dalam 9 element digital citizenship adalah pengurangan uptime. Sehingga kita bisa lebih hadir secara fisik, serta lebih engaged dan terkoneksi dengan lingkungan.

Kampanye Digital Downtime

In short, digital downtime ini mengacu pada kebijakan yang dikampanyekan agar orang mengurangi penggunaan teknologi dan internet. Maksudnya adalah agar orang dapat lebih fokus dalam berinteraksi dengan orang lain secara langsung dan menghabiskan waktu untuk kegiatan luring.

Ketika kita terlalu terikat pada teknologi, kita sering kali melupakan pentingnya kehidupan nyata. Sulitnya berhenti scrolling layar dan menyentuh dunia luring, memengaruhi kemampuan kita untuk berinteraksi dengan orang lain. Lebih lanjut, bahkan bisa merusak hubungan kita dengan keluarga dan teman.

Oleh karena itu, digital downtime sangat penting dalam mempertahankan keseimbangan antara kehidupan online dan offline. Ini bisa berupa mematikan ponsel saat makan malam bersama keluarga, mengambil waktu untuk berolahraga tanpa gangguan teknologi. Atau bahkan meletakkan handphone ketika sedang bersosialisasi dengan teman-teman. Pokoknya tanpa interupsi digital.

No wonder di tengah-tengah pergaulan kita ada yang disebut “puasa/detoks socmed” demi mengurangi tersebarnya racun-racun socmed tersebut ke dalam dunia fisik kita.

Kampanye digital downtime terus berkembang dan banyak organisasi yang telah mengadopsinya. Beberapa perusahaan bahkan mendorong karyawan mereka untuk mengambil cuti digital, sehingga mereka dapat fokus pada kegiatan luar jaringan dan meningkatkan produktivitas mereka.

Thejoint.com bahkan menjelaskan bahwa terlalu banyak uptime akan menurunkan kualitas tidur kita.

Duduk Terlalu Lama

Bayangkan apabila kita terus-menerus duduk demi mengerjakan pekerjaan kita yang terkoneksi dengan dunia internet yang notabene uptime 24 jam seminggu. Terlalu banyak duduk dapat mengakibatkan berbagai gangguan fisik, di antaranya:

  • Sakit punggung: ketegangan pada otot punggung dan tulang belakang, yang dapat menyebabkan sakit punggung.
  • Gangguan postur tubuh: postur yang keliru ketika duduk terlalu lama dapat menyebabkan ketidaknormalan, yang pada akhirnya dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti nyeri leher dan bahu.
  • Penurunan kesehatan jantung: kurangnya aktifitas fisik berakibat pada pelemahan otot jantung dan menurunnya sirkulasi darah. Gangguan sirkulasi darah dapat pula menyebabkan bengkak pada kaki dan varises.
  • Penurunan kesehatan mental: Terlalu banyak duduk juga dapat berdampak pada kesehatan mental, seperti peningkatan risiko depresi dan kecemasan.

Oleh karena itu, sangat penting untuk memperhatikan pola duduk yang baik dan melakukan aktivitas fisik secara teratur untuk menghindari dampak negatif dari terlalu banyak duduk.

Adjustable Table

Meja yang dapat disesuaikan, atau adjustable table, adalah solusi serbaguna yang menghadirkan kenyamanan dan fleksibilitas dalam lingkungan kerja atau ruang belajar. Meja ini dirancang dengan fitur yang memungkinkan tinggi dan/atau kemiringannya diadaptasi sesuai kebutuhan penggunanya. Hal ini memungkinkan pengguna untuk menyesuaikan tinggi meja agar sesuai dengan postur tubuh mereka, sehingga mengurangi potensi ketegangan atau ketidaknyamanan fisik. Adjustable table sangat berguna bagi individu yang menghabiskan banyak waktu di depan meja, seperti pekerja kantor, mahasiswa, atau pengguna komputer, karena mempromosikan postur yang baik dan dukungan ergonomis yang optimal.

Pengurang Stress

Selain itu, digital downtime juga membantu mengurangi stres yang disebabkan oleh paparan teknologi yang berlebihan. Terlalu banyak informasi digital dapat menjadi terlalu banyak untuk ditangani oleh pikirain kita sehingga dapat memengaruhi kesehatan mental kita. Dengan mengambil waktu untuk menyendiri (me-time) dan membatasi paparan teknologi, kita dapat mengurangi stres dan meningkatkan kesejahteraan kita.


Secara keseluruhan, dengan mengambil waktu untuk menjauh dari teknologi, kita melakukan digital downtime yang berarti penting bagi kesehatan mental dan fisik kita, serta keseimbangan kehidupan online dan offline.

Series Navigation<< Digital Etiquette: Memperlakukan Pengguna Internet Lainnya dengan HormatDigital Commerce >>

One comment

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.