Week-End

Akhir pekan (week end) adalah sesuatu yang ditunggu-tunggu oleh hampir semua orang. Tidak terkecuali saya. Namun, bagaimana saya menghabiskannya sangat berbeda dengan orang kebanyakan. Simak di tulisan akhir pekan ini.

Week end is end of the week. Yeah, it should be like that. At the end of certain period (like a week), what should we do?

Family Time

Waktunya berkumpul dengan anggota keluarga yang lain. Waktunya quality time. Tiap pagi dan malam sih ketemu. Tapi kuantitasnya kurang banyak, jadilah kurang berkualitas.

Satu cara saya (dan kami) supaya waktunya berkualitas adalah …. mengurangi keluar rumah. Terlalu lama di jalan tidak baik untuk kesehatan jiwa. Begitu pun dengan terlalu lama di tempat tujuan.

Hampir tidak bisa itu “enggak keluar rumah”. Di akhir pekan, memang waktunya untuk ke mall, belanja, atau sekedar makan. Ke taman kota atau bahkan ke toko buku (iya euy, langganan majalah anak saja masih kurang. Suplemen bacaan dan aktifitas mereka harus ditambah tiap bulannya).

Alhamdulillah kami juga baru pekan lalu liburan bersama keluarga besar. Kalau hanya berempat, dalam kota saja lebih baik. Kalau ke luar kota, mungkin sama keluarga besar ya lebih enak. Perjalanan tersebut bertajuk “Explore Sul-Sel 2019” yang berbuah tulisan ini lengkap dengan gambar-gambarnya.

Me Time

Terlalu banyak waktu untuk kantor, maupun untuk keluarga, bisa menyedot waktu untuk diri sendiri (Me Time).

Padahal mengabaikan Me Time berarti menurunkan produktifitas kita untuk perusahaan dan untuk keluarga.

Saya penganut work-life balance. Empat puluh (40) jam seminggu untuk kantor. Kalau kurang, berarti lembur. Tapi lembur hanyalah tambahan. Yang di-“tambah”-kan bila memang dirasa “kurang”.

Saya pernah bela-belain kerja di atas 8 jam sehari. Many times, it is not worth it. Kampeni-nya gak tumbuh. Organisasi tidak membesar. Posisi tidak naik. Untuk apa menaikkan gaji? Apa pantas kita berkorban satu sumber daya, demi mendapat target lain (yang belum tentu berhasil didapat)?

Bukan menyuruh tarik tangan dari taruhan. Gambling is ok. But be smart with your risk management. Do not risk your time to only one activity. As you don’t put your eggs in one basket.

Hidup bukan soal mencapat satu target saja, ‘kan? Bagi saya, mereka yang sukses adalah yang bisa meraih beberapa target sekaligus dalam waktu berdekatan. Sementara tidak semua target soal karir atau soal uang.

Balik ke me-time. Saya senang menghabiskan waktu dengan mengenali diri saya sendiri. Seperti sekarang ini. Berpikir, berkontemplasi, sambil menulis. Blogging is adventuring and exploring your thought through writing. And that is quite relieving.

Sebagaimana saya menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan rumah tangga (ehm, untung rumah saya beneran ada tangganya, ya) semisal belanja ke pasar, mencuci baju dan piring kotor, menjemur pakaian, atau memasak. Iya, kami mengerjakan belanja dan masaknya sendiri. Karena ini rumah tangga, bukan rumah makan. Taraktakdungces!

Dan itu semua, cukup melegakan dan memberi energi untuk kembali ke hari Senin-Jumat di pekan berikutnya.

Do Your Hobby

Pulang kantor itu lelah fisik dan mental. Bahkan setelah mandi air dingin (atau panas) sekalipun, lelah mental masih ada. Setelah bermain dengan anak-anak, capeknya juga masih ada. Mental, bukan fisik. Jadi, waktu optimalnya adalah at the end of the week. Lagi, lagi dan lagi.

Karena itu kita wajib mengoptimalkannya untuk mengerjakan hobi. Namanya hobi, lebih baik daripada tidur. Karena tidur bukan hobi.

Satu hobi saya membaca. Seperti nge-blog, dengan membaca maka perasaan saya lebih lega. Pikiran saya pun lebih rileks, karena peregangan (stretching) dengan topik lain. Bukan mentok lagi dengan teknikalitas-nya technical writing.

Topik yang saya baca belakangan ini adalah parenting (because I’m a parent and a father), history (bukan segala sejarah, tapi yang berkaitan dengan sejarah hidup saya sendiri selaku muslim dan atribut lainnya semisal sekolah maupun kota asal saya).

Sembari membaca, saya jadinya memutar ulang memori-memori tentang buku atau tulisan yang pernah saya baca. Misalkan saya jadi ingat topik introvert yang beberapa kali saya tuliskan di sini dan di sini.

Evaluate and Plan

Jangan habiskan waktu dengan menjalani hidup begitu saja dan datar-datar saja. Setidaknya saya sedang berbicara kepada dan mengingatkan diri sendiri. Evaluasi seminggu terakhir melakukan apa saja. Rencanakan seminggu ke depan mau ngapain aja.

Journalling juga bagus banget. Karena sambil ditulis, ‘kan? Sudah bikin apa aja, mana yang belum sempat, atau belum beres. Planning juga mau dilanjutkan/diulangi lagi atau tunda dulu, dst.

Watch Chelsea

Si Biru yang dulu saya suka karena warnanya. Namun sekarang, semakin saya mengidolakan karna banyak kesamaan dengan diri saya.

Chelsea tidak hanya main di akhir pekan sih. Tengah pekan juga. Namun, yang paling tepat untuk disaksikan memang yang English Premier League itu.

Kabar terbarunya, mereka menjembatani kesuksesan masa lalu (past achievement) via Frank Lampard (manajer tim) dan Petr Cech (Performance and Technical Advisor) dengan pemuda-pemuda 18-22 tahun yang berasal dari akademi mereka. Sukses juara Piala Eropa tengah tahun ini menginspirasi tulisan yang ini.

Mulai low-battery nih laptop. Mendekati akhir. Sudah waktunya juga untuk mengakhiri.

I’m happy to have activities outside the house at the weekend. But as far as I know myself, the outdoor activities just getting better when I have finished my personal and family processes inside the home. And then, I’m ready to face my Monday to Friday.

One comment

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

  1. Sama loo… klo tiap week end jalan2, cape juga, kapan istirahatnya? Harus diselingi juga dengan me time. Buatku me time itu relaksasi diri. Bisa pijet, baca buku, atau cuma males2an aja di kamar. Yang penting ada waktu yang santai dan gak perlu buru2 macem di weekdays