Productivity Hack: Barang yang Wajib Ada di Meja Kerja

Kerja jadi lebih efisien, dengan 11 barang yang wajib aja di meja kerja. Baik untuk bekerja di kantor, maupun bekerja dari rumah.

Lagi zaman WFH begini, mendesain ruang kerja seperti di kantor bukan lagi sebatas keinginan. Malah sudah menjadi kebutuhan. Supaya productivity rate tercapai, minimal sama dengan ketika berada di kantor.

Barang wajib di meja kerja

Mungkin tidak harus persis sama dengan ruang kantor, ya — yang punya ruang meeting, papan tulis, proyektor, dan lain sebagainya. Untuk di rumah, setidaknya, semua yang dibutuhkan oleh kita pribadi, ada di meja kerja kita. Ada barang apa saja yang wajib ada di meja kerja kita?

Personal Computer (PC)

Tidak perlu dibahas mengapa dibutuhkan, ya. Opsinya bisa desktop, laptop, atau all-in-one PC.

Additional Monitor

Satu layar saja masih kurang. Butuh setidaknya dua. Bahkan ada yang harus tiga. Gunakan fitur ekstensi ke layar tambahan via tombol windows + huruf P.

Jurnal

Tentu tidak sama dengan jurnal pribadi. Tapi ini khusus mencatat rencana dan perkembangan pekerjaan. Bisa juga jadwal pertemuan. Kalau kamu masih mencatat rencana meeting secara manual, ini cocok untukmu. As we already know, sudah banyak di antara kita yang move on (baca: migrasi) ke Google Calendar.

Botol minum atau gelas.

Duduk seharian rentan dengan penyakit ambeien. Bisa dicegah dengan rutin minum. Cukupkan minum air putih untuk mencegah datangnya penyakit ginjal. Mengacu pada warna air seni, jangan sampai air seni kita berwarna pekat. Yang (salah satunya) disebabkan oleh minuman berwarna dan bergula seperti teh, kopi instan, softdrink, dan sebagainya.

Minum kopi sebagai penahan kantuk, atau minuman bergula lainnya untuk ‘mendongkrak’ gula ke otak yang dipakai berpikir, memang tidak terhindarkan. Namun, “dosis harian”-nya itu yang wajib kita kendalikan.

Headphone

Untuk call meeting, gunakan headphone supaya tidak polusi suara. Selain untuk meeting, gunakan pula Headphone untuk mendengarkan musik. Lagi-lagi supaya kerjanya bersemangat. Pilih lagu-lagu bertempo cepat untuk mendorong kamu sampai ke pace pekerjaan yang tinggi. Saya biasa mengawali hari dengan mood booster yang ini.

Charger HP

Rasanya tidak mungkin kalau smartphone berada jauh dari kita. Meski dalam status sedang di-charge sekalipun. Barangkali ada telpon penting atau mendesak, ‘kan. Jadi, siapkan charger HP di meja kerja.

Diffuser

Kombinasi diffuser + essential oil oke banget untuk membuat pernafasan, pikiran, dan mood siap bekerja. Saya biasa belanja dari natureessence.oil

Terminal

Sepaket dengan kabel colokan PC dan monitor, charger HP, dan diffuser, maka kita wajib punya terminal steker di meja kerja. Terminal wajib diletakkan di tempat yang aman (safe). Minimal menghindarkan dari kemungkinan basah kalau minuman kita tumpah.

Pelembab

Saya kadang jijik dengan bapak-bapak di masjid yang kulit kakinya kering dan pecah-pecah sedemikian rupa. That’s why saya stok pelembab di meja. Biasanya siy dipakai setelah sholat. Cukup sekali sehari.

Mungkin kebutuhanmu bukan pelembab seperti saya ya. Tapi coba dipikirkan, deh. Pasti ada produk toiletris atau kosmetik yang sangat personal untukmu dan harus ada di meja kerjamu.

Obat Sakit Kepala

It depends on kamu punya penyakit kambuhan apa. Kalau saya, paling sering ya sakit kepala. Misal karena insomnia malamnya (akibat overthinking), atau sebab-sebab minor yang lain. Biasanya kantor ada kotak obat ya. Meskipun itu hak karyawan, tapi tahu diri lha ya kalo konsumsinya sudah melebihi batas kewajaran. Akhirnya stok sendiri, deh. Hehe.

Apa saja jenis obat yang biasa ada di kotak obat? Obat maag, penghilang nyeri haid, obat diare (serius!), balsem otot, dan lain-lain.

Sandal

Mengingat tidak semua peran butuh untuk berinteraksi dengan orang di luar divisi, atau bahkan di luar perusahaan, boleh donk kita memakai sandal di bilik/meja kerja kita sendiri. Jadi, siapkan sandal ya. Saya juga memaki sandal yang sama kok untuk ke masjid.

Demikian ulasan saya mengenai barang meja kerja. Semua yang saya sebutkan di atas, terbukti meningkatkan produktifitas saya. Mudah-mudahan hal yang sama bisa berlaku untukmu, ya.

Baca juga: Work from Home, dari Terpaksa sampai Biasa Saja.