Candu

In a way, blogging itu candu bagi saya. Seperti halnya rokok atau gula yang membuat kita candu/teradiksi.

Namanya zat adiktif itu kan membuat kita merasa senang karena hormone yang ditimbulkannya. Persoalan dengan rokok atau vape dan gula adalah bahaya yang mengancam di balik adiksinya. Yang satu merusak sistem pernafasan, sementara satu lagi mengacaukan sistem kardiovaskular kita.

Lari juga menghasilkan efek yang kurang lebih sama. Sebutannya runner’s high. Bedanya olahraga lari itu membentuk otot dan meningkatkan kualitas hidup (menyehatkan).

Kalau blogging bisa berhenti karena writer’s block atau tidak lagi menghasilkan manfaat, maka rokok-vape-gula itu susah berhentinya. Ada kasus di mana pecandu rokok bisa berhenti tatkala melihat dan merasakan betapa besarnya uang yang keluar untuk rokok-vape. Bahwa jumlah tersebut bisa berarti banyak bila dibelanjakan untuk hal lain, semisal susu anak balita. Ayah saya sendiri baru berhenti di usia 35 tahun karena kelahiran anak no.4.

Hormon-Hormon Kebahagiaan

Kembali ke olahraga lagi. Mari bahas mengapa olahraga juga bisa menjadi candu.

Ketika lari atau berolahraga secara umum, maka suasana hati akan berubah menjadi lebih baik. Olahraga mendorong pelepasan triptofan ke dalam darah. Tingginya kadar triptofan dalam darah menyebabkan otak merilis SEROTONIN. Hormon yang terakhir inilah yang menyebabkan suasana hati menjadi lebih baik.

Jika kita berolahraga hingga merasa nyeri atau pegal, maka dirilislah ENDORFIN sebagai pereda rasa sakit tersebut. Di saat yang sama, endorfin menaikkan perasaan senang. Tetap capek, terasa nyeri atau pegal, tapi juga merasa senang secara paralel.

Terakhir, jika kita berolahraga demi mencapai suatu target yang kita dengung-dengungkan di dalam otak kita, misalnya target lari menempuh jarak hingga 5 Km. Maka Ketika target tersebut tercapai, dirilislah DOPAMIN. Sehingga kita merasa senang karena telah menyelesaikan sesuatu dan mencapai target.

Kesimpulan yang dapat kita ambil agar dari olahraga kita bisa merasakan perasaan senang atau perasaan baik lainnya adalah:

  • Rencanakan target capaian berolahraga. Berusaha untuk mencapai target tersebut agar dilepaskan DOPAMIN ke dalam pembuluh darah kita.
  • Berolahragalah hingga merasakan capek/pegal. Ini saatnya bagi ENDORFIN.
  • Sehingga, menjadi penting untuk secara berkala menaikkan target supaya RASA BOSAN kalah dari dua hormon tadi.

Tentunya menaikkan target jangan asal-asalan ya. Harus sudah kuat dan mantap dengan pencapaian sebelumnya. Supaya tidak overtraining. Mudah-mudahan tulisan ini memberi manfaat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.