Tips dan Trik untuk Orang Sales Umroh

Saya mendapat saran untuk membahas “sales umroh” ini dari tulisan “area sales manager“. Mungkin yang memberi saran menyangka keduanya sama ya. Padahal tidak.

Kalau ASM itu berbasis wilayah, kenyataannya tidak demikian untuk jasa umroh. Asal harga dan waktu cocok, maka bisa diberangkatkan tanpa melihat asal kota/kabupaten si jamaah tersebut.

Baca Juga: Umroh Tahun 2023, Apa yang Tidak Perlu Dibawa?

Travel Umroh

Biro perjalanan umrah atau biasa disebut travel umrah merupakan lembaga atau instansi yang mengadakan atau menyediakan layanan perjalanan bagi jamaah yang ingin melaksanakan umrah. Penyelenggaraan umrah bertujuan memberikan pembinaan, pelayanan, dan perlindungan kepada jamaah.

Untuk menjadi biro perjalanan umroh, yang ditandai dengan izin PPIU (Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umroh) harus memenuhi syarat: telah menjadi biro perjalanan wisata (umum) selama minimal 2 tahun.

Gaji di Travel Umroh

Tidak ada yang tahu pasti berapa rentang gaji tour leader umroh. Sedikit sulit untuk memberikan angka pasti, rata-rata penghasilan tour leader umroh di Indonesia dapat berkisar antara Rp 5.000.000 sampai Rp 15.000.000 per bulan.

Hal ini dipengaruhi 2 hal: kelas harga yang ditawarkan serta kuantitas jamaah per waktu-waktu tertentu. Tentu ada peak season dan low season, ‘kan yang ikut menjadi penentu berapa penghasilan si orang sales umroh.

Sukses sebagai Sales Umroh

Berikut adalah hal-hal yang make or break kesuksesan dalam berjualan layanan umroh:

  • Bangun dan jaga persona sebagai “paham agama”. Intinya, jangan terlihat nol pemahaman agamanya, kira-kira.
  • Jual ke komunitas. Salah dua wujud komunitas adalah kompleks perumahan atau pengajian/pesantren. Kenapa keduanya, karena merupakan representasi kelas sosial-ekonomi tertentu.
  • Kenali pasar yang Anda kelola. Secara umum, market umroh terdiri dari 2 besar: mereka yang umroh (mungkin) hanya sekali seumur hidup, dan mereka yang umroh berkali-kali. Segmen pertama adalah segmen ASAL PERNAH. Sedangkan segmen kedua adalah segmen yang ADA BUDGET-nya. Paham lah ya, bahwa bagi segmen kedua, kenyamanan beribadah itu nomor satu.
  • Jaga SLA, yaitu tingkat layanan yang diketahui dan diiyakan oleh jamaah. Ini tugas seluruh anggota tim dalam perusahaan, sebenarnya. Karena ini bisnis service, maka keberhasilan penjualan saat ini dan di masa datang, dipengaruhi dan ditentukan oleh keberhasilan pelaksanaan service yang lalu. Jadi, promise tentang “bayar berapa, dapat apa” harus dijaga betul. Dan pelaksanaan promise tersebut tidak mudah karena kita tidak bisa menyakiti hati jamaah dengan kata-kata semisal, “ada harga ada rupa, kak”.
  • Dengan menjaga SLA, maka kita bisa direkomendasikan oleh segmen ASAL PERNAH, kepada keluarga/kerabat/komunitas-nya. Dengan menjaga SLA juga, maka segmen ADA BUDGET sangat mungkin mengulangi perjalanannya bersama kita.
  • Sebagai yang pernah jadi jamaah, menurut saya, tolok ukur keberhasilan suatu perjalanan umroh bagi biro umroh adalah munculnya “ingin segera kembali lagi ke tanah haram” bagi jamaah yang baru saja mendarat di tanah air.
  • Pintar-pintar saja menawarkan diferensiasi. Misalnya, umroh plus (Turki, Jepang, Yerusalem, Mesir, dll). Direct flight atau tidak. Naik kereta cepat atau bus. Core service ini adalah ibadah-nya, namun jangan lupa ada aspek kuliner maupun aspek heritage/ziarah/sejarah yang bisa dikulik inovasinya juga.

Kira-kira demikian faktor-faktor yang bisa diculik oleh para sales umroh untuk bisa memaksimalkan jualannya.

Oiya, satu lagi. Luruskan niat berjualannya. Tanamkan dalam hati bahwa profit adalah imbas dari MEMBANTU perjalanan ibadah orang lain. Jadi niat utamanya malah mencari pahala, bukan laba.

Kalau cuan jadi motif utama, bisa MERUSAK niat kita dalam memberikan service kepada jamaah.

Kamu ada pengalaman lain yang bisa dibagikan terkait berdagang jasa umroh? Boleh banget di-share di kolom komentar ya.

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.