Area Sales Champion

Pertumbuhan usaha bisnis lewat pengembangan dan perluasan wilayah pemasaran tidak selamanya berjalan mulus. Salah satu kuncinya ada di tangan para Area Manager. Posisi inilah yang menjadi ujung tombak pemasaran dan penjualan di wilayah-wilayah. Bisa dikatakan, mereka adalah segelintir orang yang sangat menentukan naik turunnya keberjalanan dan pertumbuhan perusahaan tahun demi tahun.

Supaya berhasil, posisi area manager haruslah diisi oleh mereka yang “Juara”. Area Manager yang juara akan menghadirkan omzet dan profit dari tangan dingin mereka. Mau ditempatkan di manapun, area manager yang “Juara” akan berhasil mengelola dan memimpin pasukannya untuk meraih kejayaan pemasaran dan penjualan. Area Manager yang “Juara” mampu memberdayakan beragam infrastruktur yang telah diberikan oleh kantor pusat.

Selama kami melakukan training Area Manager di beberapa perusahaan dalam 2-3 tahun terakhir, akhirnya kami menemukan beberapa peran yang masih dan akan relevan dengan fungsi dan posisi Area Manager selaku penanggung jawab target penjualan di wilayah-wilayah. Ke depannya, 4 peran yang diharapkan dari Area Manager berikut ini adalah enabler ketika berhadapan dan bersiasat dengan pasar yang bertumbuh dan kompetisi yang kian sengit.

Leader
Area Manager harus berperan sebagai leader (pemimpin) dalam mengelola internal kantor cabang untuk menghadapi kekuatan eksternal (kompetitor & pasar). Rekan-rekan salesman yang dipimpinnya merupakan sumber daya yang harus dikelola secara benar dan efektif. Maklum saja, ujung tombak penjualan dari waktu ke waktu adalah para salesman yang harus dimotivasi dengan teknik yang tepat, sekaligus pengembangan budaya salesmanship yang kondusif.

Di samping itu, kinerja penjualan tiap-tiap salesman harus terus-menerus diawasi bersama dengan dukungan remunerasi yang memberikan dorongan positif. Kompensasi dan insentif yang diramu sedemikian rupa merupakan kunci menuju produktivitas penjualan. Mereka yang sukses menjalankan perannya ketika customer visit lalu membukukan penjualan, tentunya harus diganjar dengan kompensasi dan insentif yang setmpal.

Marketer
Area manager memiliki mindset sebagai seorang marketer yang menguasai strategi-strategi marketing. Di antaranya adalah Integrated Marketing Communication (IMC) untuk meningkatkan brand equity di wilayah tersebut, serta teknik-teknik sales promotion yang berujung pada naiknya hasil penjualan. Termasuk bila harus bersinergi dengan brand lain untuk mengeksekusi program-program Co-Marketing.

Marketer yang hebat itu seperti sniper (penembak jitu), bukan Rambo yang menghambur-hamburkan amunisi (budget) marketing. Makanya marketing sniper yang tangguh juga harus mampu melakukan SWOT Analysis keadaan di pasar/lapangan secara tepat. Dari analisis yang sudah tajam, baru diturunkan menjadi teknik-teknik IMC dan sales promotion yang relevan di area tersebut.

Salesman
Area Manager memiliki pemahaman dan kemampuan mengenai teknik-teknik sales (penjualan) untuk memenangkan pertempuran di lapangan. Sebab, medan pertarungan sesungguhnya adalah melalui penguasaan produk di ceruk-ceruk pasar yang tersedia. Sehingga, penguasaan ilmu Territory Management menjadi relevan dalam memenangkan kompetisi. Penggarapan wilayah penjualan menjadi lebih efektif dengan ilmu tersebut.

Secara vertikal, salesman “Juara” selalu mampu membangun dan menjaga hubungan dengan para pelanggan. Konsumen yang sudah dekat berakibat lahirnya loyalitas pembelian-pembelian berikutnya. Selama harga masih “masuk”, konsumen akan berpikir dua kali untuk pindah dari salesman yang sudah dikenal sejak lama. Lebih lanjut, biaya marketing dan penjualan akan lebih rendah dengan adanya pelanggan tetap.

Servant
Area Manager memiliki mindset sebagai servant (pelayan), sehingga dapat menjalankan fungsi “pelayanan” dengan baik kepada para salesman yang dipimpinnya maupun para pelanggan. Sebabnya tidak lain dan tidak bukan adalah persaingan yang semakin kompetitif. Bertarung di level fitur sudah sulit, karena semua pemain kini sudah mampu. Sehingga layanan menjadi alat baru untuk berbuat berbeda (different) sehingga tetap survive di pasar.

Para “Servant” biasanya memang memiliki niat yang tulus nan ikhlas untuk melayani berbagai kebutuhan pelanggan di internal (salesman) maupun eksternal (klien). Servant yang “Juara” itu seperti walikota Bandung, Ridwan Kamil. Pengabdiannya tidak kenal jabatan. Baik pegawai internal kantor walikota, maupun masyarakat umum dilayani olehnya dengan tulus ikhlas tanpa harap pamrih yang beraneka rupa.

Dari peran-peran yang sudah terurai di atas, semakin kita pahami dan yakin bahwa Area Manager adalah tulang punggung perusahaan. Keberadaan mereka semakin krusial dengan pasar ASEAN yang tumbuh besar dan kompetitif mulai tahun 2015. Dan dengan memahami dan menghayati keempat peran di atas, Area Manager kini dapat memenuhi tanggung jawabnya serta mencapai targetnya: Area Sales Champion. Bravo, Area Manager Indonesia!!

Related Post(s)

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.