Hobi Menulis? Ini 7 Pekerjaan yang Cocok untuk Kamu dan Bisa Dikerjakan dari Mana Saja.

By developing specific hard skills in these jobs, you will not only survive, but also grow rapidly.

Background. Salah satu yang akan membuat kita survive di pekerjaan adalah hard skill kita, kan. Di luar soft skill dan networking. Salah satu strateginya adalah mengembangkan hard skill dari hobi.

Pertanyaan: Kalau sudah punya hobi menulis, lalu mengembangkannya menjadi hard skill, kira-kira pekerjaan apa saja yang cocok untuk kita? Mari kita bahas.

Ghost Writer

Secara umum, ghost writing itu layanan meriset dan menuliskan buku untuk orang lain, dengan orang lain tersebut yang namanya tercantum di kaver buku.

Hard skill: menguasai tata Bahasa Indonesia, yaitu Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).

Content Writer

Seiring dengan semakin banyaknya website yang membutuhkan konten terbaru, di sinilah munculnya profesi Content Writer. Bidang-bidang yang populer antara lain: travelling, fesyen, kuliner, skin care dan kosmetik.

Profesi ini merupakan lanjutan/pendalaman dari blogger. Saya pribadi belum mengkategorikan personal blogger sebagai profesi ya. Tapi semua profesi bisa menjadi lebih advanced ketika melakukan blogging juga.

Hard Skill: Search Engine Optimization (SEO).

Advertising Copy Writer

Medium beriklan semakin beragam. Mulai dari yang elektronik seperti televisi dan radio. Media luar ruang seperti baligo. Media internet seperti di social media: facebook, instagram, twitter, dll.

Hard Skill: Kompetensi mempelajari teknik-teknik menulis kreatif. Menjadi kreatif itu sendiri sebuah soft skill.

Baca juga: Beda Content Writer, Copy Writer, Content Strategist dan UX Writer.

Business Analyst

Baik di kantor konsultan maupun di pengembang peranti lunak (software), diperlukan Business Analyst yang bisa mendukung salesperson berupa sales-marketing kit (brosur, proposal, script video, dll), dan menerjemahkan kebutuhan (requirement) klien.

Hard Skill: research. Ingat, ga semua orang mampu menggunakan keyword yang tepat ketika menggunakan mesin pencari sehingga bisa menemukan hasil yang dikehendaki.

Script Writer

Paling ringan, script writer untuk YouTuber. Paling berat, menulis naskah untuk film.

Hard Skill: Kompetensi mempelajari teknik-teknik menulis kreatif. Again, “being creative” indeed a soft skill.

Baca Juga: Dasar-Dasar Menulis Naskah Video.

Jurnalis

Di media mass, jurnalis mencari dan menemukan data maupun informasi primer maupun sekunder lalu menyajikannya kepada pemirsa.

Hard Skill: mewawancari narasumber. Jurnalis sejati mau turun ke lapangan demi mendapatkan data primer dari narasumber.

Kritikus Film

Ini sebenarnya pendalaman dari profesi jurnalis yang menyajikan informasi berimbang dengan perspektif yang menarik.

Hard Skill: menilai secara objektif.

Translator

Bahkan di era Google Translate, tidak semua orang bisa menerjemahkan dengan baik. Karena penerjemah adalah profesi yang menuntut kedalaman wawasan tertentu, agar bisa menyajikan hasil terjemahan yang sesuai konteks.

Hard Skill: menerjemahkan sesuai konteks. Contoh penerjemah novel luar negeri ke Bahasa Indonesia.

Baca Juga: Penerjemah dan Editor Lepas.


Bisa kita simpulkan bahwa keterampilan menulis bisa menjadi profesi yang ditekuni hingga pensiun bahkan hingga akhir hayat. Selama kita mampu belajar dan beradaptasi terus dengan dinamika perubahan yang terjadi di bidang tersebut (media massa, marketing communication, penerbitan, dll) berikut dengan topik-topiknya (fiksi, kuliner, skincare-kosmetik, fesyen, buku anak, film dll.

One comment

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.