Posted on

Tanggung jawab barista seputar menyajikan racikan kopi dengan kualitas kedai kopi (coffee shop) kepada pecinta kopi.

Profesi barista sendiri bisa diraih dengan pengalaman apprentice (magang) meracik kopi di brand-brand besar atau populer seperti Starbucks, Kopi Kenangan, Janji Jiwa, dan lain-lain. Ada juga jalur formal seperti sekolah atau kursus menjadi barista. Di era internet seperti sekarang, jalur informal melalui belajar lewat YouTube tentu ada juga.

Namanya gaji di industri F&B jamak terjadi di bawah UMR dengan pola employment PKWT. Ada faktor-faktor yang mempengaruhi besaran gaji, meskipun akan ada batas atasnya juga.

Faktor yang Mempengaruhi Besaran Gaji

  • Jam terbang sebagai barista. Ukurannya adalah berapa banyak jenis kopi dan racikan-racikan yang dikuasai.
  • Tingkat keramaian toko. Outlet yang ramai, misal karena berada di lokasi yang strategis, tentu mampu memberikan gaji di atas rata-rata.
  • Keterampilan menggunakan alat-alat pembuat kopi, seperti mesin espresso, manual grinder (penggiling), mesin sangrai, dll. Mesin espresso sendiri ada yang sekedar mengekstrak espresso dari biji kopi, ada juga yang bisa membuat susu segar menjadi berbusa. Intinya, pengalaman dan keterampilan menggunakan berbagai jenis alat-alat perkopian juga menjadi faktor senioritas seorang barista.

Sudah tahu kan ya, espresso dihasilkan dari ‘pemaksaan’ tekanan dan panas pada bubuk kopi.

Selanjutnya kita bahas besaran gaji di brand-brand coffee shop yang populer di sekitar kita.

Starbucks

Gaji barista Starbuck full time diperkirakan di atas sedikit dari UMR di kota/kabupaten/provinsi tersebut, yaitu di kisaran Rp. 4.000.000 juta – Rp. 4.500.000 juta perbulan.

Sementara gaji barista part time Starbucks sekitar Rp. 1.500.000 juta – Rp. 2.500.000 juta perbulan.

Janji Jiwa

Gaji seorang barista di janji jiwa per bulannya akan mendapatkan gaji sebesar Rp. 2.500.000 juta – Rp. 3.500.000 juta perbulan.

Brand-brand seperti ini memiliki daya tarik yang tinggi karena cabangnya banyak. Customer tentu berasumsi bahwa outlet-outletnya dikendalikan mutunya. Dengan brand recognition yang tinggi, revenue lebih terjamin untuk dapat memberikan gaji yang baik di atas rata-rata.

Kopi Kenangan

Gaji barista full time di Kopi Kenangansetiap bulannya sebesar Rp. 1.800.000 juta – Rp. 3.000.000 juta per bulan.

Gaji barista part time di Kopi Kenangan part time kurang lebih sebesar Rp. 1.500.000 juta per bulan. Besaran angka ini sepertinya relatif umum ya di kafe-kafe maupun di restoran-restoran kita.

Menu Kopi Paling Populer

Menu yang menjadi mainstream bahkan sudah di tingkatan ‘must have‘ adalah kopi (espresso) + susu segar + palm sugar, alias kopi susu gula aren.

Kalau kopi gula aren yang dikemas dalam botol, biasanya tidak memakai susu segar, tetapi suatu jenis krimer.

Menu-menu seperti ini kan tidak sulit ya karena -mestinya- tim barista di coffee shop, kafe, atau restoran tersebut sudah menetapkan standard resepnya masing-masing.

Skill Lain

Apakah barista harus bisa mengolah food & beverages lain di coffee shop tempat dia bekerja? Atau hanya berurusan dengan kopi saja? Jawabannya adalah iya dan tidak; jadi tergantung konsep coffee shop-nya itu sendiri.

Ada kok, konsep coffee shop yang take away sehingga dia tidak punya menu makanan sama sekali.

Ada konsep apalagi? Jika berkaca pada negara-negara barat, kebanyakan menunya adalah pastries seperti pie, muffin, cupcakes, croissant. Menu yang disebut terakhir, beserta roti-roti adalah yang paling sering diadaptasi dan dihadirkan di kedai-kedai kopi di negara kita.

Menu-menu bread and pastries tersebut tidak harus dibuat sendiri, kok. Bisa saja bekerja sama dengan bakery shop terdekat.

Namun, menurut saya, sebagai penikmat coffee shop lokal, menu makanan yang paling menarik untuk dihadirkan sekaligus mencerminkan local culinary kita, adalah pisang goreng dan singkong goreng yang memang tepat jika disajikan bersama racikan kopi.

Menu-menu F&B yang disajikan kan berarti kembali ke konsepnya ya. Dari sini, biasanya muncul pertanyaan, apa beda coffee shop (kedai kopi) dengan kafe? Apa yang menjadi ciri khas masing-masing dan secara signifikan membedakan di antara keduanya?

Baca Juga: Bagaimana Mengembangkan Wisata Kebun Kopi di Daerah Kamu.

Beda Coffee Shop dan Kafe

Coffee Shop intinya fokus ke per-kopi-an. Bahwa ada menu makanan, sedikit maupun banyak, tidak menghilangkan karakternya sebagai tempat minum kopi. Maka dari itu, kebanyakan coffee shop hanya menyediakan makanan ringan (roti, pastries, singkong/pisang goreng).

Bagaimana dengan kafe yang punya banyak variasi menu makanan dan minuman (tidak hanya kopi)? Biasanya di menu ditampilkan berbeda seperti ‘menu kopi’ dan ‘menu minuman non kopi’. Menu minuman kopinya pun tidak banyak, sekitar 2-3 saja: kopi susu gula aren yang populer itu, caffee latte yang pahit dan gurih itu, serta misalnya kombinasi kopi dan coklat (mocca).

Untuk menu makanan, kembali ke appetite dan positioning yang mau diambil. Menu makanan yang relatif mudah namun populer tentu saja nasi goreng dengan berbagai ragam variasinya: special, seafood, dll.

Menu Minuman Non Coffee

Tentu saja yang paling populer adalah (sweet) iced tea. Bisa menyediakan teh-teh seperti chamomile, chrysanthemum untuk menunjukkan kesan eksklusif. Lain-lain daripada itu misalnya matcha latte, iced chocolate/milo/ovaltine, milk tea (atau thai tea), jus/smoothie buah, dll.

Demikian bahasan kita mengenai pekerjaan dan gaji barista, baik di coffee shop maupun di kafe.

Referensi:

One Reply to “Besaran Gaji Barista di Coffee Shop”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *