Naik Kelas dari SEO Specialist ke SEO Manager

Upgrade karier SEO kamu dengan mengambil tanggung jawab yang lebih besar. Salah satu cara memperluas tanggung jawab dalam SEO tentunya dengan meningkatkan kompetensi teknis dan bisnis – yaitu bagaimana SEO berkontribusi terhadap keuntungan.

Ahrefs, SEO tools yang populer digunakan baru-baru ini menerbitkan dua artikel mendalam yang berisi skill dan tanggung jawab yang dibutuhkan dari SEO Specialist pada satu konten, dan SEO Manager di konten lainnya. Artikel-artikel ini tidak hanya menarik tetapi bila dihubungkan antara keduanya juga memberikan insight yang berharga, yaitu bagaimana naik kelas dari SEO Specialist ke SEO Manager.

Datanya cukup baik secara kuantitatif, namun penting untuk menginterpretasikan hasilnya dengan benar. Metodologi yang digunakan adalah menganalisis requirement posisi SEO Specialist dan SEO Manager – masing-masing ada 52 vacancy. Data yang diambil adalah skill yang dibutuhkan, tanggung jawab posisi tersebut, serta faktor-faktor lain yang terkait.

Dari informasi-informasi tersebut, terlihat ada tiga skills upgrade yang bisa dikejar demi naik kelas:

Skill Upgrade yang Harus Dikejar

Analisis dengan SEO Tools

Tujuh puluh lima persen (75%) sumber data menyatakan “pengalaman dengan SEO tools” (seperti GSC dan Ahrefs) kurang dibutuhkan pada SEO Specialist dibandingkan dengan 80,77% untuk SEO Manager. Pentingnya kebutuhan akan “mahir dalam menggunakan SEO tools” meningkat seiring dengan naiknya kebutuhan akan “terampil menganalisis dan menginterpretasikan data”, yang naik dari 48% (untuk SEO Specialist) menjadi 84,62% ​​(untuk SEO Manager) berdasar sumber data.

Selain itu, SEO Reporting (pelaporan) menjadi lebih signifikan dibutuhkan seiring kemajuan karier SEO, dengan kebutuhan di pekerjaan naik dari 67,3% untuk SEO Specialist menjadi 76,92% untuk SEO Manager.

Bila kedua informasi tersebut dihubungkan, dapat dikonklusikan bahwa analisis dan interpretasi data yang lebih baik akan mengarahkan pada Reporting -dan next to do– yang juga lebih baik.

Komunikasi dan Kolaborasi

SEO Manager dibutuhkan untuk bisa berkolaborasi pada level yang yang lebih tinggi. Menurut data sekunder yang ada, kebutuhan kolaborasi meningkat dari 61,5% untuk SEO Specialist menjadi 96,15% untuk SEO Manager. Demikian pula, skill komunikasi juga sangat penting, yang kebutuhannya meningkat dari 61,5% (SEO Specialist) menjadi 80,77% (SEO Manager). Jika komunikasi adalah bagaimana menyampaikan dan mendengar gagasan secara dua arah dengan orang lain, maka kolaborasi berfokus pada bekerja efektif dengan orang lain.

Stay Update

Tetap “mengikuti tren SEO” terkini adalah karakter penting lainnya yang dibutuhkan untuk berkarir di bidang SEO. Sumber data yang ada menyatakan bahwa kebutuhan ini meningkat dari 61,5% (untuk SEO Specialist) menjadi 76,92% (SEO Manager). Jadi, cobalah untuk lebih terlibat -jika tidak ada, maka buatlah- diskusi rutin dalam tim SEO serta lebih aktif untuk terkoneksi dengan komunitas SEO di luar kantor.

Tidak heran, keterampilan “menyusun strategi SEO” lebih dibutuhkan dari seorang SEO Manager (100% dinyatakan dalam semua job vacancy tersebut) dibandingkan dengan SEO Specialist (hanya 55,8%). Hal ini dimungkinkan jika para praktisi SEO rutin memperluas pengalaman dengan SEO tools, berkolaborasi dengan rekan-rekan dari marketing, produk, dan sebagainya serta mengikuti update dari search engine itu sendiri.

Tiga Traits Pembeda

Hanya mengandalkan keterampilan keyword research (dibutuhkan oleh 90,4% dari job vacancies untuk SEO Specialist) akan membatasi kemajuan karir SEO.

Seorang SEO Manager dituntut untuk dapat mengidentifikasi peluang-peluang SEO yang baru (88,46%) dan memiliki semangat entrepreneurial untuk “mulai aja dulu” (25%).

Ketiga traits tersebut secara signifikan membedakan SEO Manager daripada SEO Specialist.

In-House vs Agency

Poin lain yang menarik dari artikel tersebut adalah perbedaan antara SEO person yang aktif di SEO Agencies dengan sejawatnya yang bekerja secara in-house di perusahaan. Yaitu mereka yang di SEO Agencies seringkali -pada akhirnya- akan lebih fokus pada skill tertentu yang spesifik -karena beban kerja SEO cenderung dibagi-bagi di agensi, sementara yang in-house cenderung mengerjakan semua tugas-tugas SEO (riset, konten, technical, outreach).

See Also: Level Up Your Career from SEO Specialist to SEO Manager.

Referensi:

  • https://ahrefs.com/blog/seo-specialist/
  • https://ahrefs.com/blog/seo-manager/

One comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *