Dapat pertanyaan di kolom komentar post “Royalti dalam Bermusik“,
Hai, kak. Tolong bahas tentang royalti buat arranger dong dan apakah royalti arranger bertahan meski orang lain mendaur ulang lagu yg royaltinya masuk ke arranger? Terima kasih.
Daftar Isi
Produk Pertama: Komposisi
Komposisi atau ‘the composition’ ini adalah produk pertama yang terdiri dari musik dasar (dengan gitar atau piano) dan lirik. Hak cipta adanya di produk komposisi ini.
Produk ‘Lanjutan’: Master Rights
Kalau ada yang disebut ‘Master’ di studio rekaman, maka ini adalah komposisi yang sudah ditambahkan berbagai aransemen dengan alat-alat yang lain seperti bass, drum, dll. Rekaman suara (master rights) tersebut biasanya dimiliki bersama oleh pembawa lagu atau penyanyi, label rekaman, serta musisi lain seperti pemain alat musik ataupun penyanyi latar.
Ingat gak, Noah merilis ulang lagu dan video clip yang sebelumnya sudah ada di era Peterpan? Correct me if i was wrong, itu karena master-nya direkam ulang. Mengapa direkam ulang? Karena terjadi perpindahan kepemilikan master dari Peterpan (atau siapapun di baliknya) menjadi Noah (atau siapapun di baliknya).
Mungkin juga master yang dimiliki keduanya memang masih sah. Saat ini, YouTube Video untuk Peterpan “Yang Terdalam” pun masih ada di channel Musica. Kalau ada yang bisa konfirmasi, boleh reply di kolom komentar ya.
Meski ada master, apakah setiap lagu pasti ada komposisi-nya? Bisa jadi tidak selalu ada. Artinya, para song writer memiliki lagunya dalam bentuk master dengan musik yang sudah lengkap sebagai hasil dari arranging dan mixing.
Sebagai contoh, Sempurna-nya Gita Gutawa dan Sempurna-nya Andra and The Backbone rupanya beda studio, lho. Satu dari Sony Music, satunya dari GP Records.
Artikel ini https://emastered.com/blog/song-splits menjelaskan bagaimana sebuah lagu (komposisi maupun master) dimiliki oleh para song writer-nya, serta bagaimana penghitungan royaltinya dihitung berdasar kepemilikan atas lagu tersebut.
Fun fact: bubarnya The Beatles rupanya dipicu oleh masalah kepemilikan (dan uang) karena hanya 1-2 di antara mereka yang punya credit atas penulisan lagu-lagunya.
Bagaimana dengan mixing dan arrangement (aransemen) atas lagu yang sudah lebih dahulu dirilis?
Royalti Arranger
Secara umum, remix dianggap sebagai karya turunan dan karenanya tidak termasuk dalam pemecahan lagu. Paling sering, remix merupakan proses pengerjaan semata; pelaku mixing dibayar tenaganya saja tanpa memiliki hasil karya atas produk jadinya. Saya kira situasi tersebut juga berlaku untuk arranger. FYI, arranger adalah pelaku aransemen (arrangement).
Peran Produser
Peran produser selalu berkembang mengikuti perkembangan teknologi musiknya.
Dulu, musisi membawa musik demo kepada label yang kemudian produser mempertimbangkan kelayakan kualitas dan komersilnya untuk dirilis (to publish). Peran produser ada pada dukungan teknis untuk kualitas musiknya serta dukungan finansial untuk membiayai recording, arranging, dan mixing. Dalam kasus ini, sangat wajar jika produser meminta persentase kepemilikan atas lagu tersebut.
Sementara saat ini merekam, memproduksi dan menyebarluaskan musik bisa dengan alat-alat di sekitar kita, seperti iPhone, Spotify, dlsb. Produksi tidak melulu dilakukan di studio dengan biaya tertentu dari perusahaan label.
Namun penyebarluasan ini kan tidak serta merta akan viral ya. Tetap butuh peran dari mereka yang memiliki network seperti radio, music organizer, dll guna mempromosikan lagu baru tersebut. Perusahaan label musik biasanya sudah memiliki kompetensi dan jejaring di bidang ini.
Yang penting, tuangkan semua yang disepakati dalam kepemilikan bersama sebuah lagu di atas sebuah kesepakatan tertulis sejak awal. Sehingga, jelas ada hak-hak yang harus dibayar kepada para songwriter.
[…] Baca Juga: Kepemilikan Bersama Sebuah Lagu. […]