Ekowisata, Pariwisata Paling Diandalkan dari Kota Balikpapan

Berikut adalah beberapa destinasi pariwisata yang dapat dikunjungi di Balikpapan (Raya):

Mangrove Forest Conservation Area: Kawasan hutan bakau (mangrove) yang terletak di Teluk Balikpapan ini merupakan salah satu destinasi wisata yang unik. Wisatawan dapat menikmati keindahan hutan bakau serta aktivitas seperti berjalan-jalan di atas jembatan kayu dan menaiki perahu bakau. Hutan ini unik karena merupakan sekumpulan pepohonan yang biasanya tumbuh di area sekitar garis pantai yang dipengaruhi oleh pasang surutnya air laut, serta berapa pada tempat yang mengalami akumulasi bahan organik dan pelumpuran.
Hutan hujan tropis Bukit Bangkirai. Bukit Bangkirai adalah kawasan wisata alam yang dikelola PT Inhutani I Unit I Balikpapan. Mungkin kamu sudah tahu bahwa sebagian kecil dari hutan yang dikelola oleh negara, dibuka untuk publik dengan tajuk ekowisata. Dua yang paling unik dari ekowisata ini adalah canopy bridge dan jembatan gantung. Uji adrenalin kamu dengan menaiki jembatan gantung yang berjarak 30 meter dari permukaan tanah.
Green Camping di Kebun Raya Balikpapan (KRB). Tentu saja, camping di sini berarti suasananya full hutan. Sebagai kota pantai, tentu ada banyak lokasi yang memungkinkan camping di pantai. Scroll ke bawah untuk tahu pantai yang populer.
Hutan Lindung Sungai Wain (HLSW). HLSW adalah perpaduan objek wisata Hutan dan Sungai. Hutan itu sendiri terdiri dari hutan primer (hutan asli) dan hutan sekunder (hutan buatan) sebagai hutan pengganti yang terbakar pada tahun 1997/1998. HLSW dilestarikan untuk mendukung ketersediaan air melalui Waduk HLSW yang disalurkan melalui pipa-pipa Pertamina RU V (Refinery Unit no.5) Balikpapan ke rumah-rumah warga. Air yang disalurkan berupa air baku dan digunakan untuk kebutuhan hidup sehari-hari, termasuk air minum. Beruang Madu (Helarctos malayanus) adalah salah satu satwa langka yang dilindungi dengan cara mempertahankan keberadaan HLSW. Beruang Madu merupakan maskot Kota Balikpapan.

Daftar Isi

Penangkaran Buaya Teritip

Dengan berkurangnya populasi buaya di alam liar, penangkaran buaya teritip dapat memberikan akses bagi para pengunjung untuk menonton langsung kehidupan buaya. Bisa dikatakan, penangkaran buaya merupakan satu contoh ekowisata (eco-tourism). Sejauh penelusuran saya, hanya ada 4 Penangkaran buaya, Teritip adalah salah satunya.
Penangkaran Buaya Teritip adalah pusat penangkaran buaya di Kalimantan Timur, tempat penangkaran salah satu jenis hewan reptil ini mulai beroperasi dari tahun 1991, dengan tujuan untuk mengembangbiakkan dan membudidayakan satwa liar, mengembangkan ekonomi dari bagian-bagian tubuh buaya (salah satunya kulit), dan sebagai obyek wisata. Penangkaran Buaya Tritip diresmikan menjadi obyek wisata unggulan Balikpapan pada tahun 1997
Lahan penangkaran memiliki luas lima hektare dan dihuni oleh tiga jenis buaya yang diternakkan, yaitu: buaya muara (Crocodylus porosus), buaya air tawar (Crocodylus siamensis), dan buaya supit (Tomistoma segelly). Jenis buaya yang paling banyak adalah buaya muara, sementara buaya air tawar dan supit hanya ada beberapa ekor karena termasuk jenis buaya langka. Kandang buaya dibagi atas empat kategori, yaitu anakan, penggemukan, remaja, dan induk. Tidak hanya menyaksikan dari jarak dekat tingkah laku hewan ini, pengunjung juga diberi kesempatan untuk ikut memberi makan buaya-buaya yang ditangkar.
Oleh-oleh juga bisa dibeli di tempat ini. Mulai dari cinderamata patung berbentuk buaya, dompet, tas, ikat pinggang, dan tali jam tangan yang terbuat dari kulit buaya. Atau, bisa juga mencicipi sate buaya (non-halal) yang dipercaya berkhasiat untuk kesehatan.

Taman Kota

Tiga taman kota paling populer di Balikpapan:

Taman Tugu Adipura. Taman Tugu Adipura ini pertama kali dibangun sebagai wujud rasa syukur dan bangga masyarakat Balikpapan atas seringnya Kota Balikpapan meraih penghargaan Adipura (17 kali) oleh masyarakat dan Pemerintah Kota Balikpapan.
Taman Bekapai: Taman yang terletak di pusat kota Balikpapan ini memiliki taman yang hijau dan bersih. Taman ini sangat populer di kalangan wisatawan dan warga setempat sebagai tempat rekreasi dan olahraga. Pusat kota lama -yang terdiri dari bangunan pemerintahan kota dan dinas-dinas- memang terletak di daerah klandasan ini. Kawasan -relatif- baru yang menjadi pusat pemerintahan kemudian terletak di Jalan Ruhui Rahayu yang ada Taman Tiga Generasi.
Taman Tiga Generasi. Satu-satunya taman kota di sisi timur kota balikpapan. Secara administratif, masih berlokasi di kecamatan Balikpapan Selatan. Taman ini terletak di depan SMAN 5, salah satu SMA Negeri favorit di Balikpapan.
Lapangan Merdeka. Bukan taman kota, tetapi area publik untuk warga yang paling populer. Jika di kota-kota pulau Jawa ada alun-alun yang identik dengan satu pohon beringin besar di sana, maka LapMer adalah alun-alunnya. LapMer dikelola oleh Pertamina RU V (sudah disebut di atas sebelumnya) berikut dengan Masjid Istiqamah. Masjid ini biasa menyelenggarakan Shalat Ied 2x setahun di LapMer -sebenarnya ada tiga lapangan seukuran lapangan bola di sini. Di kawasan ini juga ada 3 grup sekolah: SD-SMP Istiqamah, TK-SD-SMP-SMA KPS, SMP Patra Dharma 2, SD Patra Dharma 3, TK Patra Dharma.

Pantai

Pantai Lapangan Merdeka. Namanya kota pantai, di setiap sudutnya ada saja pantai yang bisa dikunjungi. Dari main-main di LapMer, ada pantai yang bisa dikunjungi juga.
Pantai Melawai. Di sepanjang pantai, terdapat beberapa warung makan yang menyediakan berbagai macam hidangan, mulai dari makanan ringan (pisang gapit, misalnya) hingga hidangan laut yang lezat. Pantai ini berdekatan dengan Pelabuhan Semayang. Jadi, view yang ditawarkan adalah hilir-mudiknya kapal laut -kapal penumpang- memasuki maupun meninggalkan pelabuhan. Tidak hanya itu, kapal tongkang juga banyak terlihat di Teluk Balikpapan.
Pantai Lamaru: Pantai yang terletak di kawasan Samboja ini menawarkan pemandangan yang indah dengan pasir putih yang bersih dan air laut yang jernih. Di pantai ini juga terdapat beberapa wahana seperti banana boat dan jet ski. Ada beberapa jasa camping di pantai ini.
Jangan lupakan Pantai Mangrove yang sudah disebut di atas.

Kuliner di Kota Balikpapan

Kota Balikpapan mengalami akulturasi budaya dari suku Bugis, Jawa, dan Banjar. Kuliner yang populer dari kebudayaan tersebut antara lain Nasi Kuning Banjar (lauk telur maupun ikan haruan), Soto Banjar, Coto Makassar, Sop Saudara, Ikan Bandeng Bakar, dll.

Sebagai kota modern yang dibangun oleh para pendatang, terutama sejak zaman penjajahan Jepang, Balikpapan cenderung tidak memiliki akar budaya yang kuat dari suku dayak. Pelajaran soal kebudayaan dayak didapat oleh penulis melalui pelajaran Muatan Lokal di sekolah.

Oleh-Oleh dari Balikpapan

Pasar Kebun Sayur. Berupa gelang atau kalung yang untaiannya dibuat dari manik-manik. Ada juga hasil kerajinan berupa cincin.
Mantau Blue Sky. Diambil dari Mantau terkenal di Cina, Blue Sky adalah pelopor lokal untuk penelitian dan pengembangan sejak tahun 1987, yang sekarang populer di kalangan semua generasi. Keunikan Blue Sky Mantau ada pada bahan-bahannya yang berkualitas tinggi. Dikombinasikan dengan “Daging Sapi Cabe Kering” (Daging Sapi Cabe Kering), mantau Blue Sky sangat baik sebagai hidangan pembuka, atau sebagai camilan sehat. Residu minyak goreng yang minimal. Blue Sky Hotel & Mantau, bersama dengan dewan kota Balikpapan pernah memecahkan rekor memakan 2.000 potong mantau pada waktu yang bersamaan di tahun 2015.

Kalimantan Timur

Museum Mulawarman: Museum ini terletak di pusat kota Balikpapan dan menampilkan koleksi berbagai benda bersejarah dan budaya Kalimantan Timur.
Titik Nol IKN. Titik awal pembangunan IKN yang dirancang untuk bisa swafoto bagi para pengunjungnya. Tidak jarang, banyak yang datang ke titik ini menggunakan sepeda.