Copywriting adalah teknik menulis bertujuan untuk memasarkan dan menjual sesuatu, pada medium dengan kapasitas terbatas. Dengan kata lain, belajar copywriting adalah mempelajari teknik menulis dalam pembuatan iklan.
FYI, di agensi pembuat iklan, posisi penulis tersebut diberi nama copywriter.
Medium untuk menempatkan copywriting bisa di mana saja. Dua yang cukup sering di era digital sekarang ini adalah Facebook dan Instagram.
Belajar Copywriting Facebook
Salah satu tekniknya adalah menuangkan kerentanan (vulnerability) kita di facebook. Lalu menutupnya dengan suatu kalimat penawaran.
Contohnya adalah kerentanan kita untuk terkena radang tenggorokan, sariawan, dan penyakit sejenisnya. Kita tutup dengan konklusi penawaran untuk menggunakan produk sejenis vitamin C, misalnya. Supaya kerentanan kita tidak terealisasi menjadi penyakit.
Tentu saja polanya tidak harus seperti itu. Algoritma Facebook menuntut kita untuk nge-post sesering mungkin (facebook menghendaki engagement kita yang tinggi). Jadi, rutin nge-post, meskipun kontennya tidak melulu kerentanan+solusi. Alias tidak harus selalu jualan.
Teknik Copywriting Instagram
Terbatas hanya 2.200 karakter.
Di Instagram tuh ada yang “bercerita” lewat gambar (minim teks), ada pula yang memberikan cerita (mengandung karakter + plot) pada gambar yang sudah ada.
Ada juga metode PPB dari Brian Dean.
P – Preview: beri tahu pengguna apa yang akan mereka dapatkan dari Anda.
P – Promise: ceritakan bagaimana si “apa” itu akan menyelesaikan masalah pengguna/pembeli.
B – Bridge: gunakan frase transisi untuk membangun jembatan logis ke CTA (Call to Action) Anda.
Contoh – Produk Vitamin C.
Preview: manfaat vit C adalah bla, bla.
Promise: bagaimana menggunakan si vit C. Kapan digunakan, aturan pakai bagaimana, dst.
Bridge: Apabila anda sedang merasa tidak enak badan, gunakan vit C sesuai dosis. Jangan diabaikan perasaan tidak enak badan tersebut, jangan juga minum vit C berlebihan.
Belajar Copywriting Marketplace
Kuncinya ada 3: penempatan produk di kategori yang tepat, pemberian judul, dan pengisian deskripsi.
Misalnya, “mainan anak perempuan” diletakkan di kategori “mainan anak”, saja, maka hasilnya akan lebih buruk daripada disimpan di kategori “mainan anak perempuan”.
Baik di Tokopedia maupun Shopee, fokus memberikan “Judul” yang mengandung keywords yang dicari oleh pengguna. Ini pentingnya melakukan riset produk dan kata-kata yang digunakan ya. Produk yang sama, bisa saja ditawarkan di toko lain dengan judul berbeda. Misalnya “baju olahraga muslimah” adalah produk yang sama dengan judul “kaos olahraga wanita”.
Contoh lain: “daster ibu-ibu” atau “ibu daster” tetap dibaca sebagai “daster ibu”.
Di samping itu, kolo Deskripsi harus diisi selengkap dan sedetil mungkin. Selain informasi yang benar-benar berasal dari produk itu sendiri, bisa juga diinspirasi oleh kata-kata kunci terkait. Insipirasinya dari mana? Bisa dari kata kunci yang disarankan oleh ubersuggest.
Mengapa demikian? Karena mesin pencari di marketplace bekerja dengan cara yang relatif sama dengan Google, yaitu: crawling, indexing, dan ranking. Kapan-kapan kita bahas ini ya.
SEO Copywriting for Content Writer
Beda Copywriter dengan Content Writer. Kalau Copywriter fokus pada wording untuk pemasaran, maka Content Writer fokus memberikan manfaat berupa konten yang panjang dan lengkap isinya kepada pengguna. Yang pada akhirnya, kita berharap kesetiaan pengguna pada merek produk atau layanan kita.
Salah satu caranya adalah mengimplementasikan teknik-teknik SEO dan copywriting ke dalam tulisan-tulisan yang dibuat. Teknik SEO membantu tulisan kita mencapai peringkat puncak di SERP (Search Engine Result Page).
Sebagai pengguna WordPress, saya menginstal plugin Yoast SEO. Dan berusaha memenuhi parameter-parameter yang diberikan oleh plugin tersebut dalam tiap konten yang saya buat. Di antaranya adalah:
- Text length
- Outbound and internal link
- Key phrase in introduction, title, and slug
- Key phrase length and density
- Key phrase in meta description
- Meta description length
- SEO title width
Freelance Writer
Dua bidang freelance writer yang saya tahu cukup populer adalah media fesyen dan gaya hidup (lifestyle).
Fashion content writer
As we know, fesyen adalah etalase untuk menampilkan siapa diri kita dan di mana posisi sosial ekonomi kita. Media fesyen berperan penting dan dirujuk oleh para konsumen yang memberikan perhatian lebih pada apa dan bagaimana mereka berpakaian.
Kurang lebih selama setahun, saya pernah menjadi kontributor di media online fesyen, yaitu modest.id. Koleksi tulisan saya bisa dilihat di sini.
Lifestyle content writer
Istilah ‘gaya hidup’ mengacu pada perilaku manusia yang timbul akibat modernisasi. Mulai dari entertainment (seperti musik, olahraga, games), travelling (baik destinasi maupun transportasinya), kuliner, serta kendaraan (mobil, motor) . Bahkan fesyen bisa masuk dalam lifestyle, tergantung bagaimana menggolongkannya.
Travelling content writer
Kategori travelling pun sudah beberapa tahun terakhir menjadi primadona untuk dibuatkan kontennya. Terutama sejak keberadaan Online Travel Agent (OTA) seperti Traveloka, Agoda, Pegipegi, Booking.com, Tiket.com, dll.
Dapat disimpulkan bahwa belajar copywriting itu penting. Dengan mengimplementasikan copywriting, membantu kita untuk memberikan informasi dan pengalaman yang lebih baik bagi pembaca. Copywriting bisa diimplementasikan di status facebook, caption Instagram, judul dan deskripsi produk marketplace, hingga konten artikel yang panjang dengan pembahasan mendalam.
[…] Belajar Copywriting […]
[…] Visit Learn Copywriting page. […]
Sekarang di Instagram konten microblog post sedang populer. Mau dong sesekali bahas panduan desain khusus apps canva untuk microblog post IG.
Siap, mas. Diusahakan ya. Tunggu tanggal mainnya saja.