Beda Tour Leader dengan Tour Guide (Pemandu Wisata)

Menindaklanjuti tulisan “Penghasilan Tour Leader Umroh“, izinkan saya mengeksplorasi profesi Tour Leader dan Pemandu Wisata.

Biro Perjalanan Wisata adalah entitas bisnis yang memberikan jasa perjalanan wisata mulai dari titik berangkat, mendampingi di destinasi-destinasi wisata, hingga kembali dengan selamat ke titik keberangkatan.

Sehingga layanan biro perjalanan wisata meliputi transportasi, akomodasi, dan konsumsi. Mereka lah yang akan mengemas penawaran tersebut dengan kualitas dan harga yang sesuai dengan keinginan klien. PENDAMPINGAN peserta adalah salah satu layanan yang wajib diberikan oleh biro perjalanan wisata, baik selama perjalanan pergi dan pulang, maupun selama di titik-titik wisata, penginapan, rumah makan / restoran, dan berbagai lokasi lainnya.

Salah satu pendamping yang perannya tidak bisa dikesampingkan sama sekali adalah Tour Leader Bus.

Tour Leader Bus

Bus adalah moda transportasi pariwisata yang paling sering digunakan khususnya jika peserta tour mencapai puluhan orang tetapi tidak antar pulau. Misal peserta travel ada 150 orang yang dibagi ke dalam 5 bus, maka setidaknya di masing-masing bus harus ada penanggung jawab dari biro perjalanan wisata tersebut.

Kan bisa dari para peserta sendiri? Iya, kalau peserta tersebut memahami situasi di lapangan, yaitu di perjalanan maupun titik kunjungan. Seringkali tidak demikian situasinya, maka diperlukanlah tour leader di masing-masing bus tersebut. Apalagi mengingat kondisi di satu kota tujuan saja, biasanya ada beberapa destinasi wisata (alam, pendidikan, budaya, dll) yang dikunjungi.

Tugas TL Bus adalah membimbing dan memimpin grup/rombongan dari awal hingga akhir
tour di bus yang sama, jadi tidak hanya di kota-kota tertentu saja.

Ia berkoordinasi dengan Tour Leader yang utama agar tour berjalan dengan lancar, mulai dari morning call, ontime schedule dengan menyesuaikan kondisi yang ada pada saat tour berlangsung dengan itinerary telah direncanakan, sampai tiba di hotel setelah tour pada malam harinya. Tugas TL Bus termasuk memastikan bahwa peserta tour semua dalam keadaan lengkap, baik dan sehat.

TL Bus perlu menyampaikan kepada kelompok peserta yang menjadi tanggung jawabnya bahwa jika ada peserta yang perlu memisahkan diri sejenak dari rombongan untuk hal pribadi, misalnya: ke toilet atau belanja pribadi, maka hal tersebut wajib diberitahukan kepada TL Bus tersebut. Jika tidak ada komunikasi, hal ini pasti akan mempersulit, minimal memperlambat jalannya perjalanan jika salah satu peserta mengalami tersesat atau terpisah dari rombongan.

TL hanya mengingatkan agar para peserta selalu menjaga barang-barang bawaannya dengan baik. Jika barang bawaan peserta hilang, BUKAN tanggung jawab TL ataupun pihak lain.

Yang nice-to-have jika dimiliki oleh seorang TL Bus adalah pengetahuan mengenai destinasi wisata yang dituju. Baik pengetahuan sejarah, keadaan kota, transportasi, budaya, adat dan kebiasaan, dll.

Karena kemungkinan untuk membawa dan berinteraksi dengan berbagai macam pengunjung, maka seorang TL Bus sudah seharusnya memiliki kapasitas untuk memberikan penanganan yang berbeda, misalnya kepada tamu anak-anak maupun lanjut usia yang merupakan tanggung jawab orang-orang dewasa, baik laki-laki maupun perempuan.

Dalam melaksanakan tugas-tugasnya, hendaknya seorang TL Bus mampu mengakrabkan diri dengan para tamu yang dihandle olehnya. Artinya, mampu mendengarkan dengan empati, bisa memahami kebutuhan para tamu, serta tidak lelah dalam mengulangi penyampaian informasi penting yang harus diketahui oleh para wisatawan yang dibawanya.

Di sisi lain, TL Bus harus bertindak tegas karena jika terlalu menuruti permintaan macam-macam dari para tamu, seperti: mengangkat koper, membantu membelanjakan (air mineral, makanan tambahan, oleh-oleh), dll itu akan menjauhkan TL Bus dari tugas-tugas utama yang seharusnya diselesaikan.

Pemandu Wisata

Pemandu Wisata atau Tour Guide bertugas memaparkan atau menjelaskan 1 (satu) ruang lingkup saja, apakah itu satu destinasi atau satu kota – dengan mengikuti para rombongan ke berbagai lokasi wisata dalam kota tersebut. Mengenai scope wisata, hal ini dikembalikan pada kesepakatan awal antara Tour Guide tersebut dengan para wisatawan yang didampinginya.

Misalnya PW untuk kota Roma, ia bertanggung jawab akan apa yang dijelaskan dan dipaparkan
mengenai kota Roma (sejarah, keadaan kota, transportasi, budaya, adat dan kebiasaan, dll)
kepada peserta.

Sehingga, seorang PW dituntut memiliki pengetahuan luas mengenai sejarah, budaya, seluk beluk,
serta up-date terbaru dari kota yang dipaparkannya. Tidak heran, semestinya dia sudah dilatih dan dibekali dengan kemampuan dan pengetahuan sebagai seorang Tour Guide, yang dengan itu dia memiliki lisensi dari dinas pariwisata kota/kabupaten setempat.

Referensi: Pesona Indo – Tour Leader.

One comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.