- Mengingat Kembali Eksperimen Menulis Buku dari Blog
- Orphaned Content dalam WordPress
- Kaleidoskop Writing Gue di 2022
- Tiga Jenis Artikel yang Harus Ada di Blog Kamu
- Finding Your Writing Voice
- Tips Mengembangkan Fashion Blog Seperti Sonia Eryka, Olivia Lazuardy, dan Diana Rikasari
- Dua Tipe Penulis. Kamu Tipe yang Mana?
- Tips Melakukan Update Artikel Lama Berdasar Google Search Console
- Effective Proofreading
- Tulis Judul atau Konten Duluan?
- How to Treat Writer’s Block
- Apa Saja Pertanyaan Tentang Blog yang Sering Ditanyakan?
- Cara Menjadi Blogger Profesional dan Menjadi Bos Diri Sendiri
- Mengapa Bergabung ke Blogger Community
- 6 cara konsisten nge-blog
Cari yg ranking nya 11-20 saja. Kalau langsung dari GSC app, filtering 11-20-nya memang lebih sulit. Yang saya lakukan: download aja dulu lalu filter di Excel.
Sortir juga berdasar impressions dan clicks. Cari yg impressions tinggi tp click rendah. Berarti kan title dan meta description-nya kurang menarik bagi user untuk di-click.
Di Excel bisa juga tuh kita bikin metrik clicks/impressions. Skor yang tinggi mengartikan topik tersebut banyak yang mencari. Dan kita mungkin berhasil menyediakan jawabannya. Kenapa masih “mungkin berhasil”? Bisa saja title-nya memang memancing untuk diklik dan memang sesuai dengan ekspektasi user. Tapi apakah isinya sudah menjawab kebutuhan user? Ini yang perlu ditelusuri lebih jauh.
Sejauh ini, paling valid adalah jika artikel tersebut banyak yang memberikan komentar nya. Baik berupa afirmasi, apresiasi, bantahan, atau lainnya.
Selain yang 2-10, kenapa pilih yang rangking 11-20? Karena kita mau improve yg tidak terlalu jauh dari 1-10. Yang jelas effort-nya jauh lebih banyak untuk mengangkat yang rangking-nya masih di 20-90-an.
[…] yang panjang di setiap artikelnya. Penambahan informasi baru di artikel lama akan membuat artikel tersebut semakin panjang dan tetap berbobot, […]