Pilih Kamar Kost atau Rumah Kontrakan? Simak Dulu Plus-Minusnya Baru Memutuskan

Kamar kost dan rumah kontrakan adalah dua jenis hunian yang sering ditemukan di kota-kota besar. Meski keduanya berfungsi sebagai tempat tinggal, namun terdapat perbedaan mendasar antara keduanya.

Kost Lebih Private daripada Kontrakan

Kamar kost biasanya ditempati oleh para mahasiswa, pekerja atau pendatang baru yang ingin mencari tempat tinggal sementara. Ukurannya kecil yang kalau pun ada fasilitas lain, digunakan bersama dengan penghuni yang lain. Kamar mandi ada yang di dalam kamar kost, ada juga yang di luar -dipakai bersama. Biasanya, para penghuni kost membayar biaya sewa yang lebih terjangkau dan hanya tinggal sementara sesuai dengan kebutuhan mereka.

Sementara itu, rumah kontrakan biasanya ditempati oleh keluarga atau sekelompok orang yang memang memiliki kesamaan latar belakang tertentu. Satu contohnya adalah rumah kontrakan yang disewa oleh sekelompok mahasiswa yang berasal dari SMA yang sama. Pegawai kantoran agak jarang mencari rumah kontrakan untuk bersama-sama, karena biasanya mereka menghendaki ruang yang lebih privat: kamar kost.

Kost Bisa Bulanan, Kontrakan Seringnya Per Tahun

Rumah kontrakan biasanya memiliki fasilitas yang lebih lengkap seperti ruang tamu, dapur, kamar mandi, dan taman. Biasanya, rumah kontrakan disewakan dalam waktu yang lebih lama, yaitu minimal satu tahun.

Perbedaan lainnya antara kamar kost dan rumah kontrakan adalah pada perjanjian sewanya. Pada kamar kost, durasi sewa mulai dari per bulan, sedangkan rumah kontrakan biasanya tahunan. Selain itu, penghuni kontrakan membayar biaya listrik dan air secara kolektif, sedangkan harga kamar kost biasanya sudah meliputi biaya listrik dan air. Memang, ada kamar kost yang listriknya menggunakan token sehingga menjadi beban biaya masing-masing kamar.

Selain biaya sewa rutin, ada pula landlord yang memberikan tagihan tambahan kepada penghuni manakala ada tamunya penghuni yang ikut menginap. Misalnya dihargai Rp20-40ribu/malam/orang.

Kost Lebih Simple daripada Kontrakan

Dalam memilih antara kamar kost dan rumah kontrakan, faktor yang perlu dipertimbangkan adalah kebutuhan dan anggaran finansial. Jika Anda mencari tempat tinggal yang sementara dan terjangkau, maka kamar kost bisa menjadi pilihan yang tepat. Namun, jika Anda mencari tempat tinggal yang lebih permanen dan lengkap dengan fasilitas, maka rumah kontrakan bisa menjadi pilihan yang lebih baik.

Secara keseluruhan, baik kamar kost maupun rumah kontrakan memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Namun, yang terpenting adalah memilih tempat tinggal yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran finansial Anda.

Penghuni juga harus memperhatikan kualitas dan keamanan dari tempat tinggal tersebut. Pilihlah kamar kost yang aman, nyaman dan memiliki fasilitas yang cukup, sehingga tinggal di sana tidak mengganggu aktivitas sehari-hari. Demikian pula dengan rumah kontrak, pastikan bahwa rumah kontrak yang disewa memiliki kondisi yang baik dan aman, serta sesuai dengan kebutuhan Anda.

Dalam memilih antara kamar kost atau rumah kontrakan, faktor yang perlu dipertimbangkan adalah kebutuhan dan anggaran finansial. Jika Anda memiliki anggaran yang terbatas dan mencari tempat tinggal yang sementara, maka kamar kost bisa menjadi pilihan yang tepat. Namun, jika Anda mencari tempat tinggal yang lebih permanen dan lengkap dengan fasilitas, maka rumah kontrakan bisa menjadi pilihan yang lebih baik, meski harganya lebih mahal.

Baca Juga: Mari Membandingkan: Mamikos, Rukita, dan Red Doors.

Fasilitas

Dari sisi fasilitas, 2 komponen yg paling dibutuhkan oleh penghuni sekaligus bisa membuat harga naik bagi pemilik kost adalah kasur dan lemari. Saya yakin ini berlaku pada semua level harga kamar kost.

Bagi penghuni, kalau sudah ada kasur dan lemari, maka mengurangi biaya sebelum masuk pertama kali serta menghilangkan kesulitan di kemudian hari ketika pindah kost.

Coz kalau dibawa akan merepotkan, jika tidak dibawa maka sayang sudah dibeli.

Oleh karena itu, kalau sudah terisi kasur dan lemari, maka akan lebih baik bagi penghuni. Meskipun harganya akan lebih mahal.

Risiko bagi pemilik kost atas 2 komponen tersebut adalah maintenance atau replacement cost. Kalau bisa diperbaiki maka maintenance, kalau tidak bisa maka harus beli baru (replacement).

One comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.