Apa yang bisa didapatkan oleh seorang content writer dengan mentoring SEO?
Kalau sudah banyak membaca referensi SEO, tetapi sudah sampai di titik stuck dan tidak tahu harus berbuat apalagi, berarti dirimu as content writer perlu ngobrol dengan seorang praktisi SEO.
Baru pekan lalu saya memberikan pendampingan pada rekan Content Writer yang handle organic traffic di suatu produk digital untuk para pengiklan (advertiser). Total terdiri dari 3 pertemuan:
Daftar Isi
1st Meet: Baca Google Analytics
Pertama-tama kenali bagaimana produknya bisa menghasilkan penjualan. Mulai dari problem apa yang disolusikan, besaran harga, cara membayar (apakah lifetime atau subscription per bulan/tahun), solusi yang dirasakan, dan lain sebagainya.
Hal-hal tersebut penting untuk diketahui karena itulah yang seharusnya terefleksikan dari alat ukur utama dalam SEO, yaitu Google Analytics (GA). Di GA, dua metric utama adalah Top 10 Pages dan source – apakah as expected or not. Seharusnya, Top 10 Pages kita berisi problem-nya user dan bagaimana menyolusikannya. Untuk source, organic harus paling besar, yang artinya SEO kita berhasil. Analisa lanjutan bisa kita lakukan pada tipe source referral dan tipe source direct.
Intinya, melalui GA kita bisa tahu bagaimana users berperilaku di website kita.
2nd Meet: Cara Baca Search Console
Kita dalami perilaku user di mesin pencari yang terefleksikan di Search Console. Baik di Google, Bing, dan search engine lainnya semua data terkumpul di alat ini.
Unduh dulu file-nya, lalu sort impression-nya hingga jumlah minimum tertentu (misal: 1000 impression per month). Dari semua keywords yang terhimpun, ini bisa menjadi bahan baku untuk menulis informational maupun commercial content.
Selanjutnya dalami Top 10 pages melalui alat tersebut, yaitu apa saja keyword maupun pages yang membuat user datang ke website kita. Baik dari highest clicks maupun highest impressions. Untuk CTR yang rendah, hal tersebut kemungkinan besar disebabkan oleh page title kita kurang clickable (atau clickbait).
Branded keywords mengindikasikan sejauh mana brand kita diingat oleh user dalam melakukan pencarian. User yang melakukan hal tersebut tentunya sudah punya memory di benaknya bahwa brand kita terasosiasi sebagai solver untuk problem terkait.
Please remember that Technical SEO-nya harus benar dulu, baru diikuti On Page SEO, terakhir Off Page SEO.
3rd Meet: Artikel yang E-E-A-T
Pertemuan ketiga mengenai cara menyajikan artikel di post. Berangkatlah dari framework problem-cara bayar-solusi. Ini adalah customer journey yang tidak boleh terlewat sama sekali. Tunjukkan Experience-Expertise-Authoritativeness-Trustworthiness dalam tulisan kalian.
Berikutnya cek kembali category dan tag yang dimiliki. Supaya tidak ada yang tertinggal, lakukan mapping terhadap artikel-artikel yang sudah dimiliki (existing) terhadap category dan tag-nya. Yang juga harus diperiksa adalah internal linking. Pastikan ada Call to Action (CTA) dari Top 10 Pages ke Commercial Pages.
Jangan abaikan orphan pages, yaitu pages yang tidak terhubung lewat hyperlink dari page manapun. Keterhubungannya itu bisa secara topik, category, maupun tag. Related pages bisa memberikan solusi atas problem orphan pages ini. Tulisan yang berkualitas untuk user, tanpa perulangan dengan pages yang lain, diikuti dengan topik, category, dan tag yang saling berkait menjadi jalan menunjukkan website yang memiliki E-E-A-T yang tinggi.
Sebagai kesimpulan, mentoring mengenai SEO itu adalah salah satu cara untuk melakukan validasi terhadap apa yang sudah kita ketahui as Content Writer. Lebih lanjut, kita bisa mengatasi stuck-nya kita dalam mengerjakan SEO.