Tidak hanya mem-branding produk, service, destinasi, atau personil, namun korporasi juga perlu diangkat citranya sehingga terasa positif, terutama bagi para stakeholder-nya.
Daftar Isi
Branding Korporasi
Corporate branding adalah proses menciptakan dan memperkuat identitas, citra, serta reputasi suatu perusahaan sebagai entitas tunggal. Tujuannya adalah untuk membangun persepsi positif dan konsisten tentang perusahaan di hadapan pemangku kepentingan, baik internal maupun eksternal.
Bukan hanya itu, corporate branding juga bertujuan untuk menciptakan hubungan emosional dengan konsumen serta memperkuat kepercayaan dan loyalitas mereka. Branding ini dapat membantu membedakan bisnis Anda dari pesaing, sehingga terbangun citra yang kuat di dalam industri terkait.
Dalam penerapannya, corporate branding melibatkan berbagai elemen yang terkait dengan perusahaan. Di antaranya adalah nama perusahaan, logo, slogan, desain, visual, gaya komunikasi, dan nilai-nilai yang dimiliki yang mencerminkan karakteristik perusahaan.
Corporate branding yang berhasil ditandai dengan perusahaan menjadi lebih mudah dikenali, diingat, dan diidentifikasi oleh konsumen. Keuntungan lain dari corporate branding adalah posisi perusahaan menjadi lebih kompetitif di industri.
Nike
Nike dikenal dengan logo “Swoosh” yang simple tapi kuat, serta slogan “Just Do It” yang inspiratif. Nike diingat sebagai brand yang terasosiasi dengan prestasi, semangat, dan keunggulan atletik. Mereka juga aktif dalam sponsorisasi atlet dan kampanye pemasaran yang memotivasi orang untuk bergerak. Brand ini berhasil membangun pelanggan yang berkomunitas dan aktif berkampanye di seluruh dunia.
Embedded Corporate Branding
Sementara yang biasa dilakukan oleh perusahaan dari industri consumer adalah mengakhiri advertising mereka dengan tagline dan pengucapan yang khas. Upaya ini dilakukan secara konsisten pada seluruh advertising produk-produk mereka. Ada dua tagline yang bisa dijadikan contoh: ‘Satu Lagi dari Mayora’ dan ‘Forisa’.
Kira-kira ‘proses’-nya berjalan sebagai berikut.
Corporate branding yang baik menciptakan pelanggan yang percaya bahwa perusahaan tersebut hanya akan merilis produk-produk yang, misalnya berkualitas. Reputasi perusahaan yang kuat dan kredibel mengenai produk-produk berkualitas akan meningkatkan loyalitas pelanggan untuk tetap menggunakan apapun produk yang dirilis oleh company tersebut, sehingga basis pelanggan bisa tetap terjaga. Bahkan, lebih lanjutnya adalah para pelanggan tersebut bercerita kepada orang lain sehingga muncullah pelanggan-pelanggan baru.
Employer Branding
Ini juga branding korporasi sebagai tempat bekerja. Demi merekrut talenta-talenta paling berbakat, citra korporatnya dikemas sedemikian rupa sebagai tempat bekerja yang terbaik. Di antaranya dari keselarasan dengan misi-misi pribadi/personal, fleksibilitas waktu, lokasi, fesyen bekerja, berbagai perks, dan lain sebagainya.
Pola yang paling umum dilakukan adalah mengembangkan akun instagram atau Medium dengan nama @lifeat…. Belakangan, situasi terbaru mengenai ekonomi dunia, khususnya pasca pandemi covid-45, memang harus disadari bahwa apa-apa yang ditunjukkan -dan dijanjikan- via social media tersebut ya tidak seindah aslinya atau bisa selamanya dipertahankan untuk diberikan kepada para pegawai.
Sehingga, employer branding-nya tidak boleh mengumbar janji-janji jika akhirnya tidak mampu ditepati.
Ingredient Branding
Logo sederhana ‘intel inside’ memuat makna yang cukup untuk membuat orang awam paham bahwa komputer mereka berisi prosesor berkualitas yang disediakan oleh perusahaan yang tahu apa itu teknologi terkini. Bahkan desain logonya — dua kata yang digambar dalam skrip informal di dalam lingkaran tidak sempurna yang dibuat oleh Art Director Agency White — bersikap terus-terang secara halus.
Studi kasus di atas mengambil konteks ketika Intel sedang jaya-jayanya. Bagi yang belum tahu, ada brand korporasi lain, yaitu AMD yang dalam beberapa kategori produk, brand AMD mengungguli brand Intel.
Brand Audit
Hal pertama yang perlu kamu lakukan adalah analisis situasi, yang melibatkan pemahaman mendalam tentang perusahaan, pasar, dan pemangku kepentingan yang relevan.
Kalau memang punya kelebihan/kekuatan di industri, dan bisa menganggarkan dana khusus untuk peningkatan citra korporat, maka sudah waktunya untuk mengklaim posisi tersebut di hadapan masyarakat.
Jika hasil audit mengisyaratkan bahwa tidak ada keunggulan kompetitif yang signifikan, maka upaya corporate branding yang dilakukan sebatas menunjukkan eksistensi brand (“bahwa brand ini ada lho”) dan menunjukkan diferensiasi yang membedakan daripada kompetitor.
Dari hasil audit brand ini, story bagaimana corporate brand dapat menjadi hero bagi user/customer dalam menyelesaikan problematika yang sedang dihadapi. Tekniknya bisa dengan riding the wave, message yang inspiratif, dan lain sebagainya.
- https://bigevo.com/blog/detail/corporate-branding
- https://www.intel.com/content/www/us/en/history/virtual-vault/articles/end-user-marketing-intel-inside.html