Daftar Isi
Creative Agency
Tidak melulu soal memproduksi iklan, tapi bisnis advertising agency juga bermain di kategori slot iklan.
Saya pernah dengar tuh, ada yang membeli bulk dr stasiun TV untuk setahun ke depan, kemudian menjual secara eceran kepada agency yang lain. Slot eceran tersebut juga dia pakai sendiri untuk klien-kliennya sih.
Oke, itu preambule-nya. Sekarang kita masuk ke posisi-posisi apa saja yang ada di creative agency, yuk:
Strategic Planner
Perencana strategis yang mengkombinasikan berbagai medium dan message yang ada untuk memenuhi kebutuhan klien.
Contoh: mengkombinasikan jenis-jenis iklan TV, radio, dengan baliho, event, dll. Si stratejik planner juga ikut menentukan kuantitas media yang dibeli. Masing-masing baris dalam list tersebut memiliki harga. Akumulasi harga menjadi gambaran besaran budget yang harus dialokasikan oleh klien.
Graphic Designer
Membuat elemen visual dan menyusunnya ke dalam kombinasi yang cantik demi menyampaikan pesan. Harus ada brief tertulis untuk diikuti oleh designer. Brief bisa dari creative director, atau copy writer.
Videographer
Merekam visual bergerak sesuai brief yang diterima. Lagi-lagi harus ada brief supaya ada deliverable untuk diacu sehingga proses kreatifnya bisa dimonitor dan dikendalikan.
Video Editor
Menyunting video, tentu saja. Small agency bisa saja video grapher dan video editor adalah orang yang sama.
Copy Writer
Membuat copy text di berbagai media Above the line (ATL) dan below the line (BTL).
Copy writer ada kalanya diminta merancang konsep visual untuk kemudian diterjemahkan oleh videographer atau graphic designer.
Creative Director
Tugasnya memimpin tim supaya kompak menuju satu tujuan. Memiliki background kreatif (copywriting / graphic design / video) tp pertimbangannya lebih dipengaruhi aspek bisnisnya.
Selanjutnya, kita bahas digital agency ya.
Digital Agency
Agensi yang bermain di konten dan media digital. Creative agency yang sudah mapan pengalaman, network dan modalnya tentu akan bermain ke ranah digital juga kan.
Strategist
Merencanakan dan mengeksekusi strategi, melakukan tweak dalam eksekusi. Harus bisa baca analytics.
Content Writer
Menulis konten. Ada juga yang merangkap SEO specialist.
Performance Specialist
Spesialis yang mengelola konten berbayar. Bayar ke medianya supaya kontennya nge-reach out target market yang lebih luas. Instagram ads, youtube ada, dll.
Iklan display ukurannya cost per million, yaitu biaya per dilihat seribu kali. Ada juga cost per click.
SEO Specialist
Audit SEO, menulis artikel SEO (ala content writer) atau bekerja sama dgn komunitas blogger untuk membuat konten dan reach out target market. Melakukan analisis dan membuat laporan.
Social Media Specialist
Membuat post, melakukan analisis, melaporkan.
Post dibuat berdasarkan apa? Hasil riset target customer dan memata-matai kompetitor.
KOL Manager
Mencari dan membangun hubungan dgn KOL (key opinion leader) baru. Kolaborasi ide dan eksekusi bersama KOL.
Remember, KOL agency juga ada lho. Jd bisa short cut and do more bareng agensi tipe ini.
Community Manager
Membuat hubungan baru dgn komunitas, kolaborasi ide dan eksekusi bersama komunitas.
Suka-Duka Bekerja di Agency
Suka #1
Banyak yang muda. 20-an sampai 35-an. Jarang yang 40-an. Jadi bisa bahas update terbaru.
Suka #2
Daily-nya ngomongin ide kreatif dan eksekusinya. Gak boring karena gak ada yang berulang. Bukan 1 task dikerjakan-ulang 100x. Tp 100 project berbeda masing-masing dikerjakan hanya 1x.
Suka #3
Kalau agensi digital, jelas bisa WFH. Gak perlu khawatir soal kehadiran, karena yang dianggap hanya deliverables. Sesekali ke kantor tentu perlu juga. Kerja tidak di kantor, sepi dari keramaian teman-teman, lebih sering efektif kok.
Duka #1
Karena agensi itu barang bertumbuh, jangan heran kalau di agensi kecil atau masih baru, scope of work-nya masih tumpang tindih. Jadi kerja di luar job desc deh. Tapi gapapa, dilihat sebagai sarana bertumbuh aja.
Di agensi besar, gak harus nunggu posisinya terisi dulu baru pitching proyek. Pitching aja dulu. Kalau gak ada full timer, part timer, atau freelance, maka dikerjakan sama people yang seadanya aja dulu.
Duka #2
Speed of execution is everything. Agensi memang bukan tempatnya santai sih. Mungkin ini ada hubungannya dgn yang usia >40 tahun memilih peran sebagai prinsipal di produk. Alias jadi kliennya aja.
Baca Juga: Digital Agency Khusus Jasa Cargo
Duka #3
Lembur itu biasa. Dan tidak dibayar. Sudah tahu sama tahu bahwa culture-nya agensi memang begitu. Keyword-nya deliverable dan fast.
[…] Baca Juga: Pilih Creative Agency atau Digital Agency? […]