Kenapa Last Mile Delivery itu Penting Banget?

Kalau kamu pernah nunggu paket datang, pasti tahu rasanya antara excited dan deg-degan. Nah, bagian pengiriman dari gudang terakhir ke rumah kamu itulah yang disebut last mile delivery. Meskipun cuma “sejengkal” dari seluruh proses logistik, tapi bagian inilah yang paling menentukan kepuasan pelanggan. Di fase ini juga branding itu “dihakimi”: apakah delivery-nya kurang atau lebih daripada promise-nya.

Yuk, kita bahas kenapa last mile delivery jadi hal yang krusial banget!

Pengalaman Pelanggan Ada di Sini

Tahapan ini adalah momen terakhir dan paling berkesan buat pelanggan. Walau proses produksi dan pengemasan udah rapi banget, kalau pengirimannya ngaret, pelanggan bisa langsung kecewa.
Sebaliknya, kalau paket datang cepat, kurirnya sopan, dan tracking-nya jelas — pelanggan bisa jadi loyal banget.

Intinya, first impression boleh penting, tapi last impression yang bikin mereka balik lagi.

Biaya Tertinggi Ada di Tahap Ini

Percaya nggak, last mile bisa menyumbang hingga 50% dari total biaya logistik? Kenapa bisa mahal?

  • Rute pengantaran memang pendek tapi titik tujuannya banyak.
  • Sering ada kendala kayak macet, penerima nggak di rumah, atau salah barang –sehingga harus dikirim ulang.
  • Semakin ke sini, permintaan same day atau next day delivery makin tinggi.

Jadi, perusahaan perlu pintar mengatur strategi biar ongkos kirim tetap efisien tanpa ngorbanin kecepatan. Di antaranya dengan mengelompokkan barang-barang yang dikirim berdasarkan tujuan pengiriman (misalnya: kelurahan yang sama).

Berpengaruh ke Lingkungan

Semakin banyak kendaraan pengiriman di jalan, semakin tinggi juga emisi karbon yang dihasilkan.
Kalau pengantaran nggak efisien (misalnya banyak rute bolak-balik atau gagal antar), efeknya bisa buruk buat lingkungan –dan citra perusahaan.

Makanya, sekarang banyak perusahaan mulai pakai:

  • Kendaraan listrik,
  • Gudang mini di dalam kota (micro-fulfillment center),
  • Rute optimization supaya lebih hemat bahan bakar.

Jadi Kunci Persaingan Bisnis

Coba lihat pemain besar kayak Tokopedia, Shopee, atau Amazon — semua berlomba kasih pengiriman cepat dan bisa dilacak real time.

Last mile delivery yang efisien bukan cuma soal kecepatan, tapi juga keandalan dan transparansi. Bisnis kecil pun bisa bersaing asal punya strategi pengiriman yang cerdas — misalnya lewat kerja sama dengan kurir lokal atau sistem pickup point.

Tingginya Dukungan Teknologi

Sekarang semuanya serba data dan otomatis. Dari rute optimization sampai live tracking yang bikin pelanggan bisa pantau paketnya detik per detik. Teknologi bikin proses jadi efisien, transparan, dan tentunya, bikin pelanggan lebih tenang.

Baca Juga: Kelebihan dan Bumerang dari Third Party Logistics (3PL).

Last mile delivery bukan sekadar pengantaran paket — ini adalah titik temu antara bisnis dan pelanggan. Kalau bagian ini berjalan lancar, reputasi brand ikut naik. Tapi kalau gagal, bisa bikin pelanggan lari ke kompetitor.

Jadi, buat bisnis apa pun yang menggunakan e-commerce atau B2C lainnya, mengoptimalkan last mile delivery itu bukan pilihan lagi, tapi keharusan.

One comment

  1. Saya mengharap banyak perusahaan menyadari lebih dalam tentang pentingnya last mile delivery ini, apalagi kalau produk yang dikirimnya ini punya value yang tinggi-tinggi. Saya sendiri mengakui bahwa saya termasuk salah satu konsumen yang rela memantau delivery-nya jika saya sedang mengincar barang mahal yang sedang saya idam-idamkan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.