Menurunkan konsumsi energi di bangunan itu cukup krusial, karena bangunan –tidak terkecuali rumah tinggal– turut berkontribusi signifikan dalam konsumsi energi dan emisi global.
Di dalam bangunan, sistem Heating, ventilation, and air conditioning (HVAC) adalah kontributor utama dalam penggunaan energi tatkala sebuah bangunan beroperasi.
Selain sistem HVAC, penerangan (lighting) dan peralatan rumah tangga (home appliances) adalah kontributor kedua dalam konsumsi energi, sebagai contoh: penerangan menggunakan listrik, sistem air panas dalam rumah, dan berbagai peralatan berdaya listrik lainnya (semisal komputer, kulkas, dll).
Kita sudah mengulas apa saja yang berkontribusi dari rumah tangga terhadap konsumsi energi dan emisi global. Selanjutnya, kita akan membahas cara-cara yang bisa dilakukan rumah tangga untuk ikut berperan menurunkan konsumsi energi dan emisi global tersebut.
Daftar Isi
Kurangi Penggunaan Lampu di Rumah
Bukan mengurangi penerangan, apalagi sampai gelap gulita. Upaya menurunkan emisi global bisa dengan mengganti bohlam biasa dengan bohlam LED yang lebih hemat energi. Pertimbangkan juga untuk menginstal saklar peredup (dimmer switch) ataupun sensor gerak (motion sensor) untuk mengatur atau mematikan lampu secara automatis.
Untuk diketahui, secara rerata, penerangan berkontribusi sekitar 15% dari penggunaan listrik rumah tangga. Namun konversi ke bohlam LED dapat memotong penggunaan listrik untuk penerangan tersebut hingga 75%.
Maksimalkan penggunaan cahaya alami dengan banyak-banyak membuka gorden, serta mengadopsi kebiasaan untuk mematikan lampu di ruang yang sedang tidak digunakan. Maksimalkan cahaya matahari alami melalui peletakan furnitur dengan tepat, cat tembok yang memantulkan cahaya, dan penempatan cermin untuk mengurangi ketergantungan pada penerangan buatan di siang hari.
Untuk gedung, sudah ada PLTS atap sebagai solusi energi terbarukan yang ramah lingkungan.
Ganti Ventilasi Elektrik dengan Ventilasi Alami
Untuk mengganti ventilasi elektrik dengan ventilasi alami, pasang sistem bertenaga gravitasi seperti kisi-kisi (kerai) dan ventilasi yang memanfaatkan angin dan daya apung (buoyancy) untuk menciptakan aliran udara, sehingga mengurangi biaya energi dan perawatan. Contohnya dengan penggunaan ventilasi silang (cross ventilation) atau ventilasi ke atas (stack ventilation) dengan outlet tinggi untuk membuang udara panas.

Gunakan AC Inverter atau AC dengan Daya Kecil
Teknologi inverter adalah solusi utama untuk AC hemat listrik karena kompresornya dapat menurunkan pendinginan sesuai kebutuhan. Bukan bekerja terus-menerus dengan daya penuh seperti AC generasi lama.
Selain penggunaan AC Inverter, ini ada cara lain agar AC tidak bekerja terlalu keras, yaitu Cara Merawat AC di Musim Kemarau.
Kedua, gunakan AC dengan daya listrik yang lebih rendah, yang biasanya ditandai dengan kapasitas PK yang kecil (misalnya 1/2 PK). Sehingga konsumsi dayanya juga lebih sedikit. Tentunya ini kita awali dengan perhitungan yang lebih cermat mengenai berapa sebenarnya jumlah dan kekuatan AC yang benar-benar diperlukan.
Reference: (1) https://www.modern.place/energy-saving-tips-for-lights-and-lamps/