Pedagogi, menurut saya. Pedagogi adalah keterampilan mengajar; keterampilan menyampaikan sesuatu pengetahuan sehingga seorang siswa dari tidak tahu menjadi tahu.
Pedagogi adalah sebuah kombinasi logika dan seni. Karena untuk bisa menyampaikan, maka pengajar harus memahami apa yang diajarkan secara runtut/berurut. Di situlah logika berperan untuk bisa menyampaikan hingga masuk di akal.
Di sisi lain, pedagogi menjadi sebuah seni karena mengajar adalah seni membangun hubungan dengan yang diajar. Utamanya bagaimana mengawali kelas dengan kesan bahwa pengajar memang lebih paham ilmu tersebut. Seni lain dalam pedagogi adalah memahami titik berangkat pemahaman peserta pengajaran.
Tentu pengajaran akan berhasil apabila siswa sampai pada titik akhir pengajaran yang dibuktikan dengan keberhasilan menembus evaluasi pendidikan.
Dalam konteks pendidikan yang pelaksanaannya semakin massal, di mana satu pengajar untuk banyak peserta, maka lembaga pendidikan berupaya untuk tidak bergantung pada kapabilitas pengajar dalam keterampilan komunikasi lisan semata.
Lembaga pendidikan semakin mengupayakan strategi pembelajaran yang memungkinkan kualitas pengajaran bisa dipertahankan meskipun diampu oleh pengajar yang berbeda-beda.
Di antaranya lewat penguasaan kurikulum oleh semua pengajar, materi ajar yang bisa dibaca dahulu, buku ajar sebagai referensi, kisi-kisi evaluasi, dan lain sebagainya.
Jadi, baik pelaksanaan dalam kelas yang besar ataupun kelas privat (one-on-one), materi tetap tersampaikan dengan baik di sisi siswa/mahasiswa/pelajar.
Dapat disimpulkan bahwa guru hebat adalah guru yang pedagogi-nya berkualitas tinggi.
Di era serba digital seperti sekarang, di mana pendidikan bisa dilakukan lewat bit/bytes bahkan dari jarak yang jauh sekalipun lewat aplikasi seperti Ruangguru, Duolingo, Udemy, dll, pengajar yang bisa mengajar tetap relevan.
Dailyprompt: Barang Tertua Milik Saya yang Masih Dipakai Hingga Kini.
Baik live maupun recorded, keterampilan menyampaikan secara runtut tetap diperlukan. Meskipun dengan materi ajar dalam bentuk tulisan tetap disediakan, namun pengajaran secara lisan (baik lewat audio maupun video) tetap tak tergantikan.
[…] Baca Juga: Yang Membedakan Guru Hebat dengan Guru Biasa. […]