Pidi Baiq dan Bandung

Pertama kali tau dari karya drunken-drunken nya. Drunken Monster, Drunken Molen, dst. Genrenya komedi, saya rasa. Agak bagus untuk killing time ya, seperti ngabuburit di hari libur: gak tau mau ngapain yang jelas gak bisa makan-minum.

Beliau populer lagi dari serial novel Dylan – dengan cinta monyetnya bersama Milea itu. Yang saking populernya kemudian difilmkan. Tapi semua tahu bahwa cinta monyet tidak abadi dan film kedua-ketiga mengais sisa-sisa kesuksesan film pertama.

Beliau juga vokalisnya the panas dalam. Sudah jangan ke jatinangor, salah satu hits yg saya tahu. Ketika lagu tsb dibuat, jatinangor belum se-metropolitan skrng. Saat itu cuma ada unpad dan STPDN. Belum ada ITB jatinangor nya.

Jatinangor yang sekarang jadi saksi lelahnya mahasiswa dan dosen ITB maupun Unpad yang hilir-mudik (commute) di antara keduanya. Bahkan ada mahasiswi yang sampai memiliki 2 kost berbeda di masing-masing kampus tersebut. ~Demikian info intelijen saya ketika ngobrol dengan seorang gadis di salam bus Damri Jatinangor – Dipatiukur~.

Back to lagu sudah jangan ke Jatinangor. Nyanyian ini sendiri menceritakan tentang seorang laki-laki yang berpesan pada teman perempuannya, sudah jangan sama dia; di sini saja sama saya. ~gombalan standard kaum adam sebelum si hawa menyadari sebagiannya omong kosong~

Lagu Pidi Baiq lain yang populer adalah Dan Bandung Bagiku. Dengan quote yang disebut di mana-mana:

Dan Bandung bagiku bukanlah urusan wilayah semata. Lebih jauh dari itu melibatkan perasaan yang bersamaku ketika sunyi.

Lagu tersebut kemudian dinyanyikan ulang (remake) oleh Danila, seorang penyanyi jazz yang melantunkan Dan-nya Sheila on 7 dengan musikalitas yang baik pula.

Masih tentang Bandung, ada quote lain yang tak kalah populer. Menurut saya sih, quotenya biasa saja. Tapi karena yang mengucapkan mantan presiden, jadinya dikutip di mana-mana.

Hanya ke Bandung lah aku kembali kepada cintaku yang sesungguhnya.

Siapa cinta sesungguhnya yang dimaksud?

Saya duga, tanpa pernah mengkonfirmasi kepada siapapun, beliau yang istimewa tersebut adalah Inggit Garnasih. Mantan istri si playboy.

Jejak sejarahnya adalah rumah yang kemudian di-museum-kan alias dijadikan museum di Jalan Ciateul. Beliau-beliau berdua sempat tinggal bersama di rumah tersebut. Nama wanita ini kemudian juga menjadi nama jalan di Kelurahan Ciateul.

One comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *