Contoh Digital Marketing yang Sukses

Daripada berlelah-lelah melakukan eksperimen digital marketing demi menemukan cara terbaik, mari kita belajar dari beberapa contoh strategi digital marketing yang sukses.
Post ini adalah nomor 3 dari 8 dalam serial Digital Marketing

Contoh digital marketing yang sukses:

1. Spotify: Menawarkan Pengalaman Pengguna yang Berbeda

Saat ini, Spotify adalah salah satu perusahaan global paling terkenal di planet ini. Tapi bagaimana merek Swedia ini bisa menaklukkan dunia?

Ada banyak layanan musik streaming, tetapi yang membuat Spotify unik adalah fokusnya membantu pengguna menemukan konten baru. Secara teknologi, hal ini dimungkinkan berkat adanya Machine Learning (ML) maupun Artificial Intelligence (AI).

Spotify berusaha berbeda dengan platform streaming musik biasa dan sebagai gantinya menawarkan pengalaman pengguna yang benar-benar baru kepada pendengar.

Misalnya, selain filter khas berdasarkan genre, Spotify juga memungkinkan pengguna untuk memilih musik berdasarkan suasana hati mereka, apakah Anda ingin berolahraga, tidur, atau bahkan membutuhkan beberapa lagu untuk dinyanyikan di kamar mandi.

Ini membantu pengguna menemukan lagu yang tidak pernah terpikir oleh mereka dan pada gilirannya, memperkuat hubungan mereka dengan merek. Mereka juga menjadi yang terdepan dalam menggunakan kecerdasan buatan untuk menyusun daftar putar secara khusus berdasarkan kebiasaan pengguna mereka, seperti Release Radar dan Discover Weekly.

Culture Eats Strategy for Breakfast

Peter Drucker

Untuk budaya, perusahaan Spotify membangun culture-nya lewat Spotify Model. Ini adalah Agile methodology yang dikustomisasi menurut Spotify sendiri. Jadi, instead of terpaku pada dokumentasi yang mendukung agile method, Spotify memilih membangun tim yang lincah lewat Squads, Tribes, Chapters, Guilds, dan Trio. Selengkapnya bisa dibaca di artikel Atlassian di link di atas.

2. Go-Jek, Kreatifitas Kampanye dengan Dukungan Finansial yang Kuat

Go-Jek berawal dari sebuah call center dengan 20 orang driver. Kini, Go-Jek adalah startup digital dengan lebih dari 2 juta mitra driver.

Dengan kekuatan finansial dan kreatifitas, memampukan (to enable) Go-Jek untuk unggul dalam digital marketing.

Sebagai startup yang berawal dari ride hailing, food delivery, dan fintech, Go-Jek selalu terdepan dalam mengedukasi masyarakat agar mengadopsi kebiasaan baru yang ‘ramah’ teknologi. Kampanye-kampanye mereka identik dengan edukasi pasar, di antaranya adalah: #pesandarirumah #kasihlebihan #udahwaktunya, dan lain sebagainya.

Iklan Go-Jek Cari Kebaikan menang penghargaan.

3. Jenius, Masuk di Waktu yang Tepat dan Segmen yang Baru

Dalam laporan tahunan BTPN (Bank Tabungan Pensiunan Nasional), konsep Jenius ada 3, yaitu Simple, Smart, and Safe.

  • Simple (Sederhana). Akses kehidupan keuangan dalam satu sentuhan. Kelola keuangan hidup dalam 3 langkah. Tabungan, pembayaran, dan transaksi terhubung semua dalam satu aplikasi digital.
  • Smart (Cerdas). Dapat disesuaikan berdasarkan kebutuhan dan preferensi nasabah. Terhubung secara cerdas dengan ekosistem perbankan Indonesia. Berkembang seiring dengan pertumbuhan hidup nasabah.
  • Safe (Aman). Didukung oleh BTPN, diatur oleh OJK, dan dijamin oleh LPS. Dijamin dengan enkripsi dan teknologi terbaru. otentikasi tingkat kedua untuk ketenangan pikiran.

Jenius dari BTPN adalah pemain pertama di kategori digital banking. Menemukan momentumnya di era disrupsi digital dan disrupsi milennial ini, Jenius memuncaki kepemilikan aset bank digital dengan angka Rp183,17 triliun sebagaimana dalam infografis dari lokadata berikut ini.

Jenius adalah brand yang bisa kita jadikan contoh digital marketing yang sukses.
https://lokadata.id/artikel/infografik-inilah-14-bank-digital-indonesia-versi-ojk per 15 Juni 2021

Tantangan Jenius hari ini adalah mengatasi peristiwa-peristiwa yang menyebabkan merek Jenius menjadi rusak. Di antaranya adalah penggunaan rekening Jenius untuk penipuan (banyak terjadi karena membuat rekening bank digital tidak perlu ke kantor cabang), dan hal-hal merusak sejenisnya.

4. Netflix, Algoritma yang Disukai Penonton

Sejarah Netflix berawal dari jasa menyewakan VCD-DVD. Ketika teknologi berubah menjadi digital, dengan sigap mereka memasukinya. Secara momentum dan start, langkah Netflix sudah tepat.

Apalagi pada masa pandemik ini mengharuskan kita di rumah, banyak yang menghabiskan waktu dengan menonton film maupun TV series. Pilihan film dan series yang disajikan oleh Netflix, khususnya yang word-of-mouth (WOM) maupun yang memenangkan penghargaan – tergolong lengkap.

Tidak hanya Film barat saja tetapi K-Drama dan Anime (animasi dari Jepang) pun tersedia sehingga membuat banyak peminat kedunya memilih ‘hijrah’ ke Netflix sebagai layanan streaming andalan mereka.

Baca: Sistem Rekomendasi Netflix.

Netflix tidak hanya memiliki algoritma untuk mencari film/serial yang diminati orang, tapi juga untuk membantu moviemaker (baik film maupun series) dalam membuat film yang sesuai dengan minat para subscriber Netflix. Alhasil, setiap konten di Netflix diminati banyak orang meski sistem ini membuat beberapa film jadi terlihat membosankan.

Menjadi tugas Netflix sendiri untuk ‘meramu’ sajian kepada pemirsa, agar lebih sering berhasil menyajikan hiburan namun di saat yang sama tidak menyediakan hiburan yang membosankan dan mudah ditebak jalan ceritanya.


Masing-masing merek yang disebut dalam contoh digital marketing yang sukses di atas, memiliki strategi dan keberuntungannya. Meskipun keberuntungan tidak mudah ditiru, tetapi strategi bisa digugu.

BACA JUGA: Strategi Pemasaran.

Series Navigation<< Local SEO, Teknik Promosi Online Bisnis OfflinePanduan Lengkap Digital Marketing >>

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.